Tampung Curhatan Pengusaha

Tampung Curhatan Pengusaha

Program ini tercetus karena banyak pelaku usaha besar maupun UMKM yang curhat. Bahwa perekonomian mereka anjlok. Namun vaksinasi sangat diperlukan saat ini guna mendukung berjalannya usaha.

Bila menggunakan VGR, maka perusahaan wajib merogoh kocek cukup dalam. Satu karyawan bisa dikenakan tarif kurang lebih Rp 1 juta. Guna membeli vaksin Sinopharm dosis satu dan dua.

Selain itu, Anthony mengatakan saat vaksinasi massal di Gelora 10 Nopember. Pemkot Surabaya sering kecolongan. Banyak karyawan swasta yang mengaku warga Surabaya. Padahal orang tersebut tidak tinggal di Surabaya.

Bahkan perusahaannya berkerja tidak di Surabaya. Dari kejadian itu, Anthony berusaha berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya. Untuk membantu para pelaku usaha yang domisilinya di Surabaya, punya karyawan berstatus warga atau domisili Surabaya.

”Nanti pelaku usaha yang mendaftarkan karyawannya. Jadi para pelaku usaha juga yang bertanggung jawab,” ungkap Managing Director Utomodeck Group itu.

Hingga saat ini, peserta yang mendaftar Vaksin Merdeka sudah mencapai 30 ribu orang. Serta diikuti oleh 395 perusahaan. Baik yang tergabung dalam Kadin Surabaya dan EO, maupun yang tidak tergabung pada keduanya.

Hari ini merupakan waktu terakhir pendaftaran. Kemudian Anthony bersama panitia akan memverifikasi data diri pendaftar. Kemudian memberikan data diri itu ke Pemkot Surabaya.

Sebelum program ini, EO pernah memberikan bantuan pada 5 Agustus lalu. Yakni berupa 100 tabung oksigen beserta ventilatornya. Baginya gotong royong merupakan akselarasi penyelesaian masalah global seperti ini.

Selain membantu berupa pemberian sumbangan, Anthony juga memiliki mimpi untuk mengembangkan UMKM. Selama ini, pelaku UMKM hanya bergerak di bidang barang. Padahal ada satu usaha yang luput dari pandangan mata. Yakni menjual energi terbarukan.

Anthony pernah melakukan survei mengenai masyarakat Indonesia yang ogah memakai energi terbarukan. Menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keuntungan enrgi terbarukan. Selain itu, sedikit tenaga terlatih yang bisa melakukan pemasangan solar cell.

Solar cell akan menyerap tenaga panas dari matahari. Kemudian diubah menjadi tenaga listrik. ”Anda sudah ternak listrik belum? Kalau belum berarti tidak gaul,” kelakar putra Darmawan Utomo itu.

Nah, harapannya ada UMKM yang mau membuka bisnis tentang energi terbarukan. Ia mengatakan peluangnya sangat besar. Apalagi selama pandemi ini terbukti, energi merupakan sektor yang tidak akan mati. Bahkan dalam aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, energi merupakan sektor kritikal.

Ke depan Anthony akan membuat program Solarpreneur. Ia ingin melakukannya dengan melibatkan UMKM. Sehingga UMKM yang selama ini terdampak pandemi bisa keluar dari jeratan ekonomi. Serta mampu menciptakan peluang kerja baru. Baik di Jatim maupun di Indonesia. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: