TNI-AL Buka Rumah Oksigen di Surabaya

TNI-AL Buka Rumah Oksigen di Surabaya

ADA fasilitas baru bagi penderita Covid-19 di Surabaya. TNI Angkatan Laut membuka Rumah Oksigen di kawasan industri Rungkut. Lokasinya tepat di sebelah PT Aneka Gas Industri (Samator Group). Dari Rumah Oksigen, ada pipa yang tersambung langsung ke Samator untuk menyuplai kebutuhan oksigen.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, Rumah Oksigen itu dibangun dengan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan operasionalnya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, dan PT Aneka Industri


KADISKESAL  Laksamana Pertama TNI dr Agus Guntoro SpBS saat mencoba fasilitas di Rumah Oksigen Rungkut.  (FotoL Instagram@EriCahyadi

Ada 76 tempat tidur yang dibagi dua ruangan. Sebanyak 40 bed untuk pasien laki-laki. Dan 36 tempat tidur untuk pasien perempuan. ”Kalau terisi penuh, Samator bisa memasok 100 meter kubik oksigen per jam. Bisa juga lebih. Tergantung saturasi yang dibutuhkan pasien,” ujar Lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1987 itu.

TNI-AL menyiagakan 27 orang tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Oksigen. Mereka dibantu tujuh relawan medis serta empat dokter dari RS TNI-AL Marinir Ewa Pangalila Surabaya.

Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Rachmat Harsono sengaja membangun pipa yang menghubungkan ke Rumah Oksigen dengan pabriknya. ”Oksigen dialirkan melalui pipa tersebut. dengan begitu akan menghemat sarana dan prasarana. Khususnya pengisian dari tabung maupun liquid,” katanya.

TNI-AL juga meresmikan RS darurat di Jalan Opak, Surabaya. Tepatnya di kompleks Pangkalan Marinir Surabaya. RS darurat itu berkapasitas 800 bed. Namun sementara masih tersedia 600 bed. Sedangkan untuk nakesnya disiapkan 50 orang. Kedua RS tersebut difungsikan untuk masyarakat umum yang memiliki gejala ringan. Bila ada pasien mengalami gejala berat, akan dirujuk ke RSAL dr Ramelan maupun RSUD dr Soetomo.

KSAL berharap Rumah Oksigen di Rungkut dan RS darurat di Jalan Opak tidak berfungsi. Dalam arti tidak ada pasien yang masuk. Saat ini Surabaya memang sedang tidak membutuhkan RS darurat baru. Dua RS darurat sebelumnya ditutup sementara, yakni RS darurat Gelora Bung Tomo dan RS darurat Lapangan Tembak.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, dua fasillitas baru itu bisa dipakai oleh warga dari luar Surabaya. Dia berharap bantuan yang diberikan TNI-AL bisa mendorong turunnya kasus Covid-19 di Jatim. ”Pengendalian Covid-19 bisa dilakukan bersama-sama,” ujarnyi. (Andre Bakhtiar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: