Raih Beasiswa Korea, Aktivitas Sangat Padat

Raih Beasiswa Korea, Aktivitas Sangat Padat

Di sinilah ia menemukan kesenjangan pola pendidikan. Hampir semua perwakilan Tanah Air kesulitan menceritakan isu-isu terbaru yang sedang hangat. Padahal, semuanya merupakan mahasiswa terpilih dari berbagai kampus ternama.

“Saya berpendapat kalau materi yang disampaikan hanya untuk mendalami jurusan. Tapi kurang membawa isu yang sedang hangat dan itu mungkin di luar pembahasan keilmuan. Padahal, setelah saya melihat, semua mahasiswa dari negara lain memiliki mata kuliah yang khusus membicarakan isu nasional,” tukasnyi.

Ada banyak manfaat yang dirasakannya sepulang dari Korea Selatan. Mulai dari menambah wawasan, meningkatkan pendalaman akan isu internasional terutama Asia, menjadi perwakilan Indonesia dalam program beasiswa, dan lain sebagainya.

Kegiatan tersebut memberinya peluang besar setelah lulus. Sertifikat GKS dapat digunakan menjadi modal melamar kerja di salah satu perusahaan waralaba nasional.

Semua dampak positif tersebut ia salurkan ke dalam sejumlah kegiatan. Nada tercatat pernah sebagai pengajar bagi siswa-siswi sekolah dasar. Lalu menjadi pemateri dalam forum diskusi kampus. Serta mewakili GKS dalam presentasi di hadapan mahasiswa baru Unair.

“Pokoknya harus menyiapkan mental baja kalau mau ambil GKS. Jangan membayangkan bisa jalan-jalan di lokasi syuting drama Korea. Itu bahkan jarang saya lakukan karena padatnya kegiatan. Harus paham kalau kita menjadi perwakilan kampus dan negara di luar negeri. Jadi kudu bisa memosisikan diri,” pesannyi. (Ajib Syahrian Nor)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: