Teddy Adhitya Rilis Langit Favoritku, Single Pembuka Trilogi

Teddy Adhitya  Rilis Langit Favoritku, Single Pembuka Trilogi

SETIAP RABU, selama tiga pekan ke depan, bakal menjadi hari yang menyenangkan bagi fans Teddy Adhitya. Sebab, penyanyi 30 tahun itu merilis lagu baru yang terangkai dalam sebuah trilogi. Bagian pertama trilogi itu sudah diluncurkan kemarin (25/8). Judulnya Langit Favoritku.

Langit Favoritku bisa dibilang lagu spesial. Sebab, itu adalah kali pertama Teddy merilis lagu dalam bahasa Indonesia. Rabu depan (1/9), bakal menyusul bagian kedua dari trilogi, yang berjudul Semestinya. Kemudian, bagian terakhir yang diberi tajuk Masa Depan, dirilis Rabu berikutnya (8/9).

Langit Favoritku mengisahkan tentang proses berdamai dengan kenangan masa lalunya sendiri. Tepatnya setelah beberapa kejadian buruk secara berturut-turut menimpa dirinya. Proses penerimaan dan memaafkan diri sendiri itu justru menjadi momen yang mendewasakan dirinya.

Lagu itu tercipta ketika ia sedang berlibur sendirian ke Bali. Tepatnya ke Ubud. ’’Waktu di Bali, gue cabut sendirian ke Ubud. Gue keluar dari vila, sedang sunset. Terus gue sadar. ’Eh gue sendiri ya. Sekarang gue berdiri sendiri’. Karena vilanya itu di tengah sawah, semakin terasa sendirinya,’’ tutur Teddy dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.

Biasanya, saat sendirian, orang akan merasa merana karena kesepian. Namun, saat itu Teddy tidak menganggap kesendiriannya sebagai hal yang menyedihkan. Justru, karena tidak ada orang lain, ia jadi mendapatkan ruang untuk mengenali dirinya sendiri. Kata Teddy, sendiri malah patut dirayakan.

’’Gue bisa menemukan diri lagi. Bahwa gue bisa sampai di titik itu, (makanya) gue merayakan rasa-rasa itu,’’ tutur penyanyi kelahiran Jogjakarta tersebut.

Sebagai rangkaian trilogi, Langit Favoritku akan berkaitan langsung dengan dua single berikutnya. Yakni Semestinya dan Masa Depan. Intinya adalah kesadaran atas pelajaran hidup. Setelah ia melewati berbagai masalah yang datang susul-menyusul.

Sebagaimana jutaan orang di dunia, Teddy juga mengalami problem berat sepanjang akhir tahun lalu. Ia tidak menjelaskan kejadia rincinya. Namun, ia menyatakan masalah itu menghajarnya di beberapa aspek sekaligus. Dari keluarga, pekerjaan, hingga asmara. Sampai ia merasa perlu menyendiri. Menarik diri dari orang-orang di sekitarnya. Kondisi mentalnya turut anjlok.

’’Ketika masalah datang di saat yang bersamaan, jebret! Gue enggak siap. Sampai akhirnya impact (pengaruh, Red) lumayan. Physically, mentally draining,’’ tutur Teddy. Menguras fisik dan mental, katanya. ’’Gue jadi mempertanyakan posisi yang tidak mengenakan,’’ lanjutnya.

Nah, proses merelakan itulah yang kemudian menjadi inspirasi ketiga lagu yang sudah dan bakal ia rilis dalam waktu berdekatan ini. Termasuk, yang paling berat, adalah masalah asmara. 

’’Gue pernah mempunyai sebuah hubungan cukup panjang. Ketika melihat itu, tiga setengah tahun gue menghabiskan sunset sama dia. Sekarang gue dengan kesedirian dan kesendirian, cuman gue harus tetap merayakan, meski gue sendiri,’’ tuturnya. Saking membekasnya pengalaman itu, Teddy mengaku menangis waktu menciptakan Langit Favoritku.

Teddy merintis karier musik sejak 2008. Pada 2016, ia merilis single perdana yang berjudul In Your Wonderland. Hingga kini, ia sudah merilis dua album. Yakni Nothing is Real (2017) dan Question Mark (2019). Ia belum mengonfirmasi apakah trilogi yang dirilis tiap Rabu itu bakal menjadi materi album ketiga atau extended play. Mari kita tunggu. (Retna Christa)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: