Kapal Hanya Datang Hari Kamis
“Jika ke Tiongkok misalnya. Apakah pemain kita sudah punya jaringan di sana? Atau harus kembali tanpa bawa barang,” lanjutnya. Sementara jumlah barang ekspor dari Indonesia masih terbatas. Tidak sekuat Tiongkok maupun negara-negara di Eropa atau Amerika.
Problem lainnya, jenis kapal yang ada di Indonesia telat beralih. Pada 70-90-an banyak kapal kargo sangat merajai. Pelabuhan kontainer belum siap. Namun dalam perkembangan zaman, kontainer ternyata lebih dibutuhkan, menguntungkan dan memberi jaminan aman. Berbagai pelabuhan kontainer dibangun.
Sementara jumlah kapal semi kontainer atau kontainer dengan bendera merah putih masih belum banyak. “Inilah mengapa saya bilang, telat beralih,” katanya. Kapal-kapal kargo banyak dibesituakan. Apalagi harga besi sedang tinggi.
Ia melihat kebutuhan 10 tahun ke depan juga akan berkembang. Bisa jadi kapal semi kontainer tidak lagi dibutuhkan. “Pada saatnya akan tersingkir dengan kapal full kontainer,” ujarnya. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: