Main Api, AS Tepercik di Kabul

Main Api, AS Tepercik di Kabul

Perang Afghanistan sekarang, siapa melawan siapa? CNN News, Jumat (27/8), menggambarkan: Pemerintah Afghanistan dimusuhi Taliban. Sedangkan Taliban dimusuhi ISIS Khorasan. Al-Qaeda musuh Afghan dan Taliban.

-----------

Perang segi empat itu berada di rumah besar Afghanistan. Dan, Amerika Serikat (AS) bersama sekutu bermain api di rumah terbakar itu. Bukan hanya mengipasi api, melainkan ikut main api.

Bermain api, terbakar. AS kehilangan nyawa 13 tentara di serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul Kamis (26/8).

Namun, korban terbesar pasti tuan rumah. Dilaporkan, lebih dari 100 warga Afghanistan tewas. Lebih dari 150 orang terluka parah. Sebagian kehilangan bagian tubuh, oleh dua ledakan bom di dua titik sekitar Bandara Kabul.

Kerusakan yang tak terukur, kondisi psikologis warga Afghanistan, pasca ledakan tersebut.

Para ”pemain api” segera kabur. Batas akhir 31 Agustus 2021. Tapi, pemilik rumah galau luar biasa. Apalagi, Presiden AS Joe Biden bertekad membalas serangan bom yang sudah diklaim ISIS Khorasan sebagai pelaku.

Al Jazeera melaporkan, Jumat, bahwa ISIS Khorasan sudah mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut. ”Dari kantor berita resmi ISIS, Amaq, mengatakan di saluran Telegram-nya, seorang anggota mereka bernama Abdul Rahman Al-Logari melakukan operasi syahid di dekat Bandara Kabul.”

Al Jazeera menyimpulkan, pelaku itu nama orang Afghanistan. ISIS cabang Khorasan memang selama ini berada di Afghanistan. Meski, Khorasan adalah wilayah yang kini bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Al Jazeera: ”Abdul Rahman Al-Logari (pelaku bom bunuh diri di Abey Gate, Bandara Hamid Karzai, Kabul) mencapai jarak 5 meter dari posisi pasukan AS yang sedang memproses dokumen warga Afghanistan yang hendak meninggalkan negara mereka.”

Artinya, Abdul Rahman Al-Logari meledakkan diri pada jarak sekitar 5 meter dari posisi tentara AS yang memeriksa dokumen, menyeleksi calon pengungsi Afghanistan. ”Ledakan dahsyat yang mengerikan,” lapornya.

Sedangkan satu ledakan lagi di titik sekitar 300 meter dari Hotel Baron. Tempat berkumpulnya warga Inggris yang hendak dievakuasi. Juga, tempat pendaftaran warga Afghanistan yang hendak mengungsi ke Inggris.

Jadi, siapa saja penghuni ”rumah besar” Afghanistan? Dikutip dari Reuters, Jumat, warga Afghanistan dilanda perang saudara sejak 1980-an. Mereka seagama, tapi perang sesamanya.

Lalu, masuklah Uni Soviet, mendamaikan. Di era Perang Dingin (AS vs Soviet, demokrasi liberal vs komunis) itu, Soviet butuh dukungan. Merangkul Afghanistan. Dipasok senjata AK-47 buatan Soviet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: