Saatnya Menimba Ilmu Kedokteran hingga ke Tiongkok

Saatnya Menimba Ilmu Kedokteran hingga ke Tiongkok

Zaman sudah berubah. Dulu orang harus berpikir seribu kali lipat sebelum kuliah di Tiongkok. Kebanyakan ragu-ragu apalagi harus kuliah dengan biaya sendiri. 
Kini, keraguan itu  sirna. Setiap tahun ribuan warga Indonesia  terbang ke berbagai provinsi dan kota di Tiongkok untuk menuntut ilmu. 
Data dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok menyebutkan, ada sekitar 15 ribuan warga Indonesia yang kini kuliah  di pelbagai kampus di Negeri Panda.
Dasar pertimbangannya jelas. Kualitas pendidikan di Tiongkok kini hebatnya minta ampun. Berbagai universitas di sana masuk dalam peringkat terbaik  berdasarkan   pemeringkatan dari Times Higher Education dan QS World University Rankings. 
Bayangkan saja, dari 20 perguruan tinggi terbaik di Asia versi Times Higher Education, tujuh di antaranya berasal dari Tiongkok. Sebut saja Tsinghua University, Peking University, Nanjing University, dan Zhejiang University. Jumlah ini bisa lebih banyak lagi kalau kampus-kampus di Hong Kong juga masuk hitungan. 
Ironisnya, hingga kini masih belum ada kampus di Indonesia yang masuk 100 besar terbaik di Asia. Tiongkok bahkan tidak cukup puas hanya dengan terbaik di Asia. 
“Semua orang di Tiongkok agar bermimpi negara itu bisa memiliki kampus kelas dunia, setara Harvard, Yale, Oxford, dan Cambridge University,” tulis koran pemerintah People’s Daily beberapa bulan lalu. 
Pada 2015, pemerintah Tiongkok mencanangkan target ambisius lewat proyek Rencana Double First Class University. Targetnya, pada 2050,  ada 42 kampus di Daratan Tiongkok (tak termasuk Hong Kong),  bakal menjadi universitas kelas dunia.

Semangat juang yang tinggi berikut peningkatan kualitas sistem kinerja membuat dunia pendidikan di Tiongkok maju pesat. Pendidikan kedokteran, misalnya. Cepatnya Tiongkok mengatasi pandemi Covid-19 mengundang decak kagum para tenaga medis  negara lain.  
Bidang medis di Tiongkok memang mengalami kemajuan yang mengagumkan. Keberhasilan Tiongkok mengembangkan riset maupun operasi bedah yang tingkat kesulitannya sangat tinggi mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. 

Berbagai terobosan di dunia medis yang telah dikembangkan  Tiongkok  bisa jadi acuan. Salah   satunya mengombinasikan  teknologi internet, digital, dan robotika.  Pembedahan jarak jauh via koneksi internet ternyata bisa dilakukan dengan sukses. Operasi bedah otak yang revolusioner pertama di dunia tersebut dilakukan melalui bantuan tangan robot yang dikendalikan dari jarak jauh melalui koneksi 5G di Provinsi Fujian.
Kualitas pendidikan di Tiongkok praktis hampir merata di seluruh negeri. Karena itu orang bisa kuliah di mana saja di negara itu. Biaya hidupnya juga lumayan terjangkau. Tidak terlalu jauh beda dengan Indonesia. 
Tiongkok merupakan salah satu negara di Asia yang paling diminati oleh mahasiswa asal Indonesia. Kampus-kampus di negara ini memiliki banyak skema beasiswa untuk pelajar asing. Pemerintah Tiongkok memang menargetkan mahasiswa negara lain untuk kuliah di sana. Tak perlu khawatir untuk urusan bahasa, karena banyak jurusan berbahasa Inggris yang ditawarkan oleh universitas-universitas terkemuka di Negeri Tirai Bambu itu. 
Jika berencana melanjutkan studi ke Tiongkok, selain menyiapkan biaya dan mencari beasiswa, seyogyanya pelajari bahasa agar bisa tinggal dengan nyaman di negara itu
Kemampuan berbahasa Mandarin dan Inggris menjadi dua elemen utama. TOEFL dan IELTS jadi syarat untuk bahasa Inggris. HSK untuk bahasa Mandarin. Itu jadi persyaratan wajib untuk mengikuti kuliah di berbagai perguruan tinggi di sana. 
Apakah Anda tertarik. Silakan pilih tempat terbaik yang punya pengalaman menyiapkan kemampuan bahasa pelajar untuk studi di Tiongkok. 
Indonesia Tionghoa Culture Centre yang sudah 21 Tahun lebih mendampingi Pelajar Indonesia ke Tiongkok siap membantu terwujudnya  rencana Anda.
Marcella, mahasiswa Indonesia yang sedang studi kedokteran di Shanxi Medical University

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: