Serial Dimaz Muharri (16): Sepuluh Jam untuk Keriting Ala Jacko

Serial Dimaz Muharri (16): Sepuluh Jam untuk Keriting Ala Jacko

Gaya rambut Dimaz Muharri sering berganti-ganti. Semua itu ide Selvia Wetty. Baik saat masih pacaran hingga sudah menikah dan punya anak. Selvia juga yang yang mencarikan salon yang tepat untuk model rambut yang dipilih.

--

SAAT ini rambut Dimaz Muharri gondrong. Di atas bahu. Itulah yang terlihat saat menghadiri sidang di PN Surabaya pekan lalu. Model rambut gondrong sering terlihat pada Dimaz. Terutama setelah mundur dari CLS Knights enam tahun silam. Justru Selvia, sang istri, paling suka saat Dimaz gondrong.

"Karena pas kenalan sama Dimaz, pas ia gondrong waktu itu. Kalau pas gondrong kayak jatuh cinta lagi gitu," kata Via, sapaan Selvia Wetty.

Untuk berbagai model rambut yang pernah singgah di kepala Dimaz, Via yang punya ide. Dimaz cenderung menurut saja. Via juga yang mencari informasi salon mana yang pas untuk model rambut tertentu. Jadi, Dimaz tidak punya langganan salon tertentu.

"Beda-beda salonnya. Tergantung ahli apa dulu salonnya. Waktu itu di Jakarta ada tempat bikin cornrow bagus. Tapi aku lupa nama salonnya," kata mantan pemain Libama Nasional dari STE Jakarta itu. "Kalau yang model-model mohawk itu dulu di Salon Irwan, Taman Ismail Marzuki, Jakarta," lanjutnyi.

Setelah lulus SMA pada 2003, Dimaz sengaja memanjangkan rambut. Sampai dua tahun tidak potong rambut. Sampai rambutnya panjang sebahu. Pernah waktu masih di klub Brahrang, Binjai, Dimaz ke salon di Medan untuk meng-cornrow rambutnya. Ia terinspirasi oleh pemain-pemain NBA yang memiliki model rambut sejenis. 

Ada beberapa pemain NBA yang punya rambut cornrow. Antara lain Allen Iverson, Carmelo Anthony, Kawhi Leonard, Chris Bosh, dan Rip Hamilton. "Waktu itu rambut sudah cornrow tapi nggak dimainkan oleh pelatih," kenang Dimaz.

Saat memanjangkan rambut, ia sering dimarahi papa dan mamanya. Apalagi waktu itu Dimaz membiarkan rambutnya tergerai. Tidak dikuncir. Kalau bosan gondrong, ia ubah rambutnya menjadi cepak 1 cm. Sebelum potong rambut, Dimaz ke studio foto untuk mengabadikan rambut gondrongnya. Paling dua model rambut itu, gondrong dan cepak, sebelum Dimaz menjadi pemain profesional.

Saat di Jakarta, masih di klub Knights, sebelum resmi ke CLS Knights Surabaya, Dimaz dapat informasi bahwa ada salon di Jakarta yang jago bikin cornrow. "Salon Cyber namanya. Agnez Mo juga bikin cornrow di situ," kata pemain basket asal Binjai itu.

Setelah kenal Via, Dimaz mencoba berbagai gaya rambut. Tentu atas ide usil Via yang sulit ditolak oleh Dimaz. Gaya rambut pertama yang ditawarkan Via adalah mohawk. Dimaz juga dapat rekomendasi dari Wijaya Saputra alias Wijin, rekannya satu tim. "Katanya ada salon bagus di TIM. Cari aja Irwan," kata Dimaz menirukan Wijin.

Benar saja, saat ke Salon Irwan, orang se-salon kenal semua dengan Wijin. Akhirnya rambutnya menjadi mohawk. "Yang menangani waktu itu Irwan langsung. Kalau sekarang susah dapat Irwan. Berapa juga bayarnya," kata penggemar berat klub NBA Utah Jazz itu.

Model rambut cornrow termasuk yang paling sering dipilih Dimaz. Prosesnya tidak lama. Sekitar 2-3 jam. Bahkan, pernah di Yogyakarta, Dimaz dikenalkan kepada cewek Papua yang sangat lihat meng-cornrow rambut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: