Rodex Sutorejo Akui Kesalahan, Stop Pendaftaran Vaksinasi Gotong Royong Berbayar

Rodex Sutorejo Akui Kesalahan, Stop Pendaftaran Vaksinasi Gotong Royong Berbayar

Program VGR sebenarnya sepi peminat. Klinik SIER baru menyuntik 3 ribu peserta sejak Juli. Semuanya sudah menerima suntikan kedua.  “Sehari paling 80 orang. Sedangkan di awal-awal dulu bisa sampai 300,” katanyi.

Direktur Operasi SIER Didik Prasetyo berharap kasus serupa tidak terjadi lagi. Perusahaan yang ingin bekerja sama dengan klinik SIER bisa langsung mengakses laman sier.id/InfoVaksinSIER. “Jadi langsung ke klinik. Tidak perlu ke pihak kedua,” ujar mantan Komisioner KPU Jatim itu.

Vaksinasi tidak hanya dilakukan di klinik. Nakes bisa mendatangi perusahaan yang meminta jasa vaksinasi tersebut. Klinik SIER juga melayani vaksinasi massal melalui event yang digelar perusahaan. Semua itu dilakukan atas rambu-rambu yang sudah dikeluarkan menteri kesehatan.

Kadinkes Surabaya Febria Rachmanita menegaskan, perusahaan non faskes tidak boleh membuka pendaftaran vaksinasi maupun tes PCR. Faskes yang menggelar layanan itu juga harus meminta izin dinas kesehatan kota.  “Rodex itu agen travel, jadi tidak boleh,” tegas Feni, sapaan akrab Febria.

Jika ada yang melanggar lagi, pemkot akan mengevaluasi izin perusahaan tersebut. Dalam kasus ini, Rodex bisa kehilangan izin operasionalnya. “Itu bisa diusulkan ke dinas pariwisata,” kata Plt direktur RSUD Soewandhie tersebut.

Feni juga menegur klinik SIER yang melayani peserta yang didaftarkan Rodex Sutorejo. Namun, masalah sudah clear. Rodex sudah mengklarifikasi kesalahan yang mereka perbuat. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: