Serial Dimaz Muharri (24): Mundur dari CLS Knights

Serial Dimaz Muharri (24): Mundur dari CLS Knights

Keputusan Dimaz untuk pensiun sebagai pemain basket profesional sudah bulat. Ia berencana pamitan kepada Christopher Tanuwidjaja setelah preseason IBL yang digelar pada 24-29 November 2015 di C-Tra Arena, Bandung.

Di preseason IBL, Dimaz termasuk yang paling senior di tim CLS Knights. Mario Wuysang, Sandy Febiansyakh, dan Rachmad Febri Utomo tidak dimainkan di turnamen preseason oleh pelatih Wahyu Hidayat Jati. "Mungkin karena mereka pemain timnas. Sekalian memberi jam terbang pemain muda," kata Dimaz.

Saat itu CLS mulai menggunakan pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson. Di turnamen preseason itu CLS Knights mendapat peringkat keempat. Di laga semifinal kalah oleh Aspac. Kemudian pada laga perebutan tempat ketiga kalah oleh Satria Muda.


CHRISTOPHER TANUWIDJAJA ketika diwawancarai Main Basket di GOR Kertajaya setelah CLS menjadi juara ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019. (Foto Main Basket)

Dimaz ingin bicara empat mata dengan Itop–sapaan Christopher Tanuwidjaja–setelah turnamen preseason selesai. Namun Itop keburu ke Jakarta. Dimas pun memutuskan untuk tidak ikut rombongan CLS pulang ke Surabaya. Ia ke Jakarta dulu untuk menemui managing partner CLS itu.

Di Jakarta Dimaz bertemu Itop di salah satu coffee shop di Grand Indonesia. Hanya berdua. Dimaz menyampaikan kepada Itop bahwa ia berniat mundur dari CLS karena alasan ingin fokus ke keluarga. Ia juga meyakinkan Itop bahwa mundurnya bukan karena akan bergabung ke klub lain.

Saat itu Dimaz terikat kontrak selama dua tahun dengan CLS Knights sejak 6 Februari 2015. "Bos Itop tidak banyak bicara saat itu. Diam saja," kata Dimaz. Pertemuan itu berlangsung tak sampai sejam. Dimaz lega sudah pamitan. Ia pun pulang ke Surabaya dan menyampaikan kabar kepada sang istri. (Tomy C. Gutomo–Bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: