Boleh Lari Lagi di Lapangan THOR

Boleh Lari Lagi di Lapangan THOR

RUNNERS Surabaya bisa kembali berlatih di lintasan lari berstandar internasional di Lapangan THOR. Pemkot Surabaya membuka lagi lapangan di belakang Museum Olahraga Gelora Pancasila itu untuk umum.

”Sudah tidak ada vaksinasi di sana,” kata Kadinkes Surabaya Febria Rachmanita kemarin (12/9). Pemkot menyebar lokasi vaksin. Beberapa hari ini vaksinasi digelar di Atlas Sport Club, Markas Yayasan Suporter Surabaya, DBL Arena, Ciputra World, Tunjungan Plaza, Lenmarc, STIE IBMT Surabaya,  Universitas Wijaya Kusuma, Marvel City, hingga Kebun Binatang Surabaya.

Vaksinasi terpusat di Lapangan THOR sempat mendapat sorotan dari epidemiolog. Warga harus berkerumun untuk mendapat jatah vaksin. Kini cara itu ditinggalkan. Pemkot menggandeng banyak komunitas, kampus, dan swasta untuk mendekatkan pelayanan dan mempercepat pencapaian target.

Situasi Surabaya pun semakin membaik sejak awal September. Pemkot memberikan banyak kelonggaran kegiatan masyarakat selama PPKM level 2. Setelah sekolah dan mal dibuka, pemkot juga membuka hampir semua fasilitas olahraganya.

”Stadion, Lapangan THOR, Sirkuit GBT, lapangan hoki, softball, futsal, tenis, dan Gelora Pancasila boleh dipakai lagi,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani Wardhana. Hanya lapangan tembak dan gedung indoor GBT yang tidak bisa dipakai. Dua tempat itu masih berstatus RS darurat. Sudah tidak dipakai tapi fasilitas kesehatannya tidak dibongkar. Itu strategi pemkot untuk berjaga-jaga menghadapi serangan Covid-19 gelombang ketiga.

Ada 580 fasilitas olahraga yang tersebar di seluruh penjuru kota. Selama PPKM level 3 dan 4 semua fasilitas itu tidak boleh dipakai. Termasuk fasilitas lapangan futsal, basket, dan voli yang dikelola RW atau kelurahan.

Afghani mengatakan, bahwa semua lapangan skala kecil itu boleh dibuka lagi. Sementara sejumlah fasilitas dengan skala sedang dan besar memerlukan izin dari Dispora.

Penggunaan lapangan THOR termasuk yang memerlukan izin apabila dipakai organisasi atau komunitas. Mereka harus mengurus izin ke Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) di Siola. Lapangan digratiskan jika hanya dipakai latihan. Tarif sewa berlaku jika pemohon izin membuat acara di sana.

Sementara warga yang datang secara perorangan tidak perlu mengurus izin itu. ”Cukup didata petugas di lokasi,” kata mantan Sekretaris DPRD Surabaya itu.

Petugas akan menutup pintu lapangan apabila jumlah pengunjung sudah terlalu padat. Untuk menghindari kerumunan, ia menyarankan warga masuk lewat komunitas.  Dengan begitu pihaknya bisa mengatur jadwal pemakaian lapangan secara bergantian.

Dispora juga sudah memperbolehkan peminjaman lapangan untuk turnamen atau kejuaraan. Salah satu yang sudah disetujui adalah Turnamen Balap Mobil MPR RI Cup Series 2021 di Sirkuit GBT. Selain mendapat izin dari Dispora, penyelenggara harus mengantongi izin dari kepolisian dan satgas Covid-19 Surabaya. (Salman Muhiddin)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: