Iklan Bedah Kosmetik di Tiongkok Tak Boleh Ngawur
IKLAN-iklan bedah kosmetik di Tiongkok merajalela. Masyarakat pun kian tergiur. Lagi-lagi, Beijing turun tangan.
“Mulai poster di halte bus dan di kereta bawah tanah hingga laman utama di situs web sosial dan platform konten; mulai iklan yang ada di film dan televisi hingga promosi oleh tayangan streaming langsung; iklan bedah kosmetik tersebar luas.” Begitu tulis People’s Daily dalam sebuah artikel.
Nah, menurut pemerintah, iklan-iklan itu memicu kecemasan masyarakat pada penampilannya. Mereka merasa insecure. Gelisah. Minder. Dan memandang bahwa kecantikan punya standar tertentu yang harus dipedomani. Itulah yang diatur oleh Beijing sejak Agustus.
Beberapa iklan mengaitkan ketampanan dengan kualitas tinggi, ketekunan, dan kesuksesan. Mereka juga kerap kali mengarang cerita tentang “operasi plastik mengubah nasib seseorang”. Lagi-lagi, itu membuat pemerintah Tiongkok geram dan merasa bahwa aturan periklanan itu menjadi penting dan mendesak.
Bedah plastik sejatinya bukan tanpa risiko. Juli lalu, seorang pemengaruh (influencer) berumur 33 tahun tewas akibat komplikasi setelah menjalani operasi sedot lemak. Nah, risiko-risiko itulah yang tidak pernah tampak pada periklanan di Tiongkok.
Tren bedah kosmetik memang sedang meledak di Tiongkok beberapa tahun terakhir. Orang ingin mata mereka lebih lebar. Ingin hidung lebih runcing menjulang.
Warganet Tiongkok bahkan punya sebutan khusus bagi lelaki muda dengan standar baru ketampanan di negeri itu. Yakni, little fresh meat. Daging muda yang segar. Ya, kira-kira sama seperti brondong kalau di Indonesia.
Biasanya, julukan itu didapatkan oleh para artis. Sebut saja, Jackson Wang, Zhang Yixing, dan Luhan EXO.
Tidak heran ketika para lelaki di Tiongkok merasa insecure.
“Saya tumbuh di pedesaan. Wajah saya gelap, kulit saya buruk, saya pikir penampilan saya secara umum tidak baik,” curhat Xia Shurong, pasien bedah kosmetik asal Tiongkok, seperti dikutip South China Morning Post. Ia percaya dengan memperbaiki struktur hidung, peluangnya dalam hidup akan semakin meningkat. “Saya merasa saya harusnya menjadi ’fresh meat’ di usia saya. Tetapi saya sudah terlihat seperti paman-paman setengah baya,” tambah Xia.
Standar kecantikan Tiongkok yang sangat ketat membuat bedah kosmetik semakin laris manis. Demi meningkatkan kepercayaan diri dan mengubah penampilan, beberapa orang teguh pendirian untuk melakukan prosedur itu. Bahkan, pasar untuk operasi plastik di Tiongkok diperkirakan akan tumbuh hingga USD 46 miliar (setara Rp 665 miliar) pada 2022, menurut Asosiasi Plastik dan Estetika Tiongkok. (Doan Widhiandono-Jessica Ester)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: