KD

KD

KRISDAYANTI alias KD viral lagi. Kali ini bukan karena lagunya, tapi karena gaji dan penghasilannya sebagai anggota DPR RI. Masyarakat baru ngeh sekarang, ternyata pendapatan anggota DPR gede banget, sampai ratusan juta setiap bulan. Kalau dulu KD ’’Menghitung Hari’’, sekarang KD ’’Menghitung Gaji’’.

KD sang diva pop sekarang bertransformasi menjadi KD sang politikus. Dulu KD tampil di panggung hiburan, sekarang dia tampil di panggung politik. Dua panggung itu sebenarnya rada mirip, karena dua-duanya adalah panggung dramaturgi.

Dalam dramaturgi politik ada panggung depan (front stage) dan ada panggung belakang (back stage). Dalam panggung show-biz juga ada panggung depan dan panggung belakang. Panggung depan penuh dengan spotlight yang gemerlap, panggung belakang adalah panggung realitas yang tidak segemerlap panggung show-biz.

Di panggung depan politik, tidak semua hal harus diungkapkan secara terbuka. Malah bagi politisi, panggung depan itu benar-benar panggung show biz untuk pencitraan. Simulakrum politik dipamerkan di panggung depan. Tidak semua realitas boleh ditampilkan di panggung depan. Malah, lebih sering terjadi realitas panggung depan bertolak belakang dengan panggung belakang.

Sebagai politikus anyaran, KD tidak paham soal itu. Dia polos saja menceritakan rahasia panggung belakang. Dalam sebuah wawancara dengan Akbar Faizal di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, KD bercerita mengenai jumlah penghasilannya setiap bulan sebagai anggota DPR.

Setiap tanggal satu KD mendapat transfer Rp 16 juta. Lalu tanggal lima, rekeningnya akan mendapat transfer lagi sebesar Rp 59 juta. Lalu ada lagi uang Rp 450 juta yang masuk ke rekeningnya sebagai uang aspirasi. Uang aspirasi ini masuk setiap dua setengah bulan. Jadi, dalam setahun dia menerima lima kali uang aspirasi, totalnya Rp 2,25 miliar.

Masih ada lagi. Setiap satu setengah bulan ada transfer dana reses sebesar Rp 140 juta. Dalam setahun KD menerima dana reses sebesar Rp 1,12 miliar. Itu belum semua. Masih ada uang sidang, uang kunjungan kerja, uang kredit mobil, uang perawatan rumah, dan masih banyak lagi.

KD tidak hafal detail uang transfer itu. Bahkan dia bingung membedakan gaji pokok dan tunjangan.

Sebenarnya informasi yang diungkap KD ini bukan info baru. Tidak ada yang rahasia di dalamnya. Informasi itu bisa didapat dari sekretariat DPR dengan mudah. Setiap wartawan seharusnya bisa mendapatkan informasi itu, karena hal itu bukan rahasia.

Gaji anggota DPR dan pejabat negara bukan rahasia negara, dan karenanya harus dilaporkan secara berkala kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), dan dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bagian dari akuntabilitas publik.

Info yang diungkap KD menjadi heboh karena publik kaget, ternyata besar sekali penghasilan resmi seorang anggota DPR RI. Beberapa waktu yang lalu, KPK mengumumkan bahwa banyak anggota DPR yang tidak membuat laporan kekayaan tahunan.

Banyak anggota DPR yang merasa keberatan hartanya dipelototi masyarakat, padahal dia mendapatkan semua hartanya itu dari pajak rakyat. Pendapatan yang sudah gede seperti yang didapat KD itu adalah pendapatan resmi.

Masih banyak sumber pendapatan tidak resmi para anggota DPR yang didapat secara legal maupun ilegal. Memainkan anggaran dan menjadi makelar proyek pembangunan adalah salah satu sumber ilegal itu. Banyak anggota DPR yang dicokok KPK karena menjadi makelar proyek atau mengentit anggaran negara.

KD adalah politisi polos. Jelas sekali dia senang dan menikmati status barunya sebagai anggota DPR. Meskipun berstatus sebagai selebriti pop papan atas, penghasilannya dalam sebulan tidak bakal bisa melebihi penghasilannya sebagai anggota DPR. Para selebriti Indonesia yang rata-rata masih mengandalkan penghasilan dari panggung, tentu penghasilannya jauh di bawah anggota DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: