Menukik Turun dengan Sommerroddelbahn

Menukik Turun dengan Sommerroddelbahn

Hawa sejuk pegunungan di tengah suasana musim panas Jerman. Hati siapa saja pasti kan terpaut. Menyusuri jalan-jalan pedesaan Oberammergau. Naik kereta gantung dan roller coaster di ketinggian. Satu kata: Memikat!

Desis angin menembus dedaunan. Titik embun membasahi tanah. Rumput hijau, gunung-gemunung dengan salju putih di puncak. Musim panas cerah, juga sebaris puisi di tengah kelopak-kelopak merekah.

Begitulah gambaran Oberammergau dalam sajak. Kutulis sembari duduk menyendiri di rerumputan hijau. Bunga-bunga telah bersemi. Jalan setapak jalur pendakian banyak dilalui pelancong maupun petualang. Uniknya, tak sedikit manula yang ikut mendaki gunung. Seolah tak pernah sudi dianggap tua.

Tapi begitulah aktivitas orang-orang lanjut usia di Jerman. Untuk menjaga kesehatan dan menyegarkan pikiran, salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan berolahraga mendaki. Mereka masih kuat. Jika lewat dan berpapasan dengan siapa saja mereka pasti tersenyum. Sapa berbalas sapa. Sangat ramah.

Bulan Juli silam, aku dan beberapa kawan menghabiskan beberapa hari di Oberammergau. Guna menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh Freiwillige Soziales Jahr. Sebuah lembaga sosial di Jerman.

Siti Baequniyyah, seorang pelajar di Fachakademie für Sozialpädagogik Fürth, Jerman

Setiap hari pukul enam pagi aku selalu jogging menyusuri jalan pedesaan. Bersama-sama dengan beberapa warga setempat. Jika siang sampai menjelang sore, terlebih waktu istirahat, kusempatkan untuk berjalan-jalan naik gunung. Langkah demi langkah merunut setapak hutan cemara.

Butuh waktu empat jam perjalanan menuju Oberammergau dari kediamanku di Nürnberg. Naik kereta, oper empat kali. Dari stasiun Oberammergau tinggal jalan kaki menuju Jugendheim. Itu semacam bangunan asrama atau penginapan bagi para peserta seminar.

Cocok untuk refreshing tipis-tipis setelah sekian lama dicekam pandemi. Di Jerman, sebenarnya Covid-19 masih ada. Namun vaksinasi telah digencarkan dan jumlah orang terpapar telah sangat berkurang.

Masyarakat wajib menginstall aplikasi Luca yang berisi data diri, serta aplikasi Covpas sebagai tanda bahwa seseorang telah divaksin. Kedua aplikasi itu berguna untuk keluar-masuk ruang-ruang publik.

Suatu pagi aku berlari kecil hingga masuk ke pusat Kota Oberammergau. Jaraknya cukup dekat. Hanya 7 menit jalan kaki. Di sana arsitektur bangunannya khas. Semuanya terbuat dari kayu. Orang menyebutnya arsitektur klasik Oberammergau.

Sebuah bangunan yang merupakan toko cenderamata di Oberammergau, arsitektur bernuansa khas yang terbuat dari kayu. (Siti Baequniyyah untuk Harian Disway)

Di Jerman, yang memiliki arsitektur khas adalah bentuk rumah di Oberammergau dan Wismar, Jerman Utara. Kalau di Wismar, rumah-rumahnya terbuat dari batu bata merah. Daerah lain arsitekturnya sudah modern.

Salah satu sudut pusat Kota Oberammergau terdapat bangunan cukup besar. Toko cenderamata. Aku coba untuk masuk dan melihat berbagai pernak-pernik yang menawan. Ada jam dinding klasik yang terbuat dari kayu. Menarik. Terdapat ornamen khas Eropa sebagai hiasannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: