Negara Otoriter di Kasus Luhut
Hasilnya, antara lain, Koalisi Bersihkan Indonesia menemukan ada empat perusahaan, teridentifikasi memiliki kedekatan dengan pos keamanan.
Dua di antaranya, PT Freeport Indonesia dan PT Madinah Qurrata’ain (MQ). Dua lainnya, West Wits Mining (pemegang saham PT MQ), membagi 30 persen sahamnya kepada PT Tobacom Del Mandiri. TDM yang bagian dari PT Toba Sejahtera Group, yang sebagian sahamnya dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan.
Ashov: ”Jadi, riset tidak khusus menyasar Pak Luhut.”
Ternyata, PT Freeport sejak 2018 sudah meninggalkan tambang emas Blok Wabu, Intan Jaya, Papua.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas kepada pers, Selasa (21/9), mengatakan: ”Jadi, sejak 2018 status (Blok Wabu) bukan punya kami lagi, bukan hak kami. Sudah kami serahkan ke pemerintah, yakni Kementerian ESDM.”
Dijelaskan, semula Blok Wabu merupakan bagian dari blok B dalam kontrak karya Freeport dengan pemerintah RI. Di kontrak, Freeport memiliki wilayah eksplorasi 200.000 hektare, termasuk pada Blok Wabu.
Sedangkan blok A adalah di Graberg, Papua (tambang emas Freeport yang lama). Di Blok A, Grasberg, Freeport punya 9.900 hektare area tambang emas. Yang sebagian besarnya sudah diambil alih pemerintah RI.
Tony Wenas: "Kami tidak tertarik menambang di situ. Bukan karena Wabu itu tidak berpotensi, tidak. Tapi, kami mau fokus di Grasberg."
Penjelasan Tony Wenas diperkuat fakta ini:
Kementerian ESDM belum menyerahkan pengelolaan Blok Wabu ke holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID. Meskipun, rencananya dikelola PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak di konferensi pers, Rabu (1/9), mengatakan bahwa Blok Wabu masih di bawah kendali Kementerian ESDM. Setelah dilepaskan Freeport ke negara.
Orias Petrus Moedak: "Penawaran Blok Wabu, atau pertambangan lain, selalu melalui proses panjang. Urutannya, investor menawarkan ke pemerintah pusat, lalu pemerintah daerah, kemudian BUMN, BUMD, terakhir swasta."
Berapa sih nilai kandungan emas di Wabu?
Di acara workshop daring bertajuk Tambang untuk Peradaban, Kamis, 22 Oktober 2020, Senior Vice President for Exploration Division MIND ID Wahyu Sunyoto mengatakan, potensi emasnya 8,1 juta ons.
Harga emas internasional kini USD 1.900 per troy ons. Maka, total sekitar USD 15,4 miliar (Rp 227,7 triliun, kurs Rp 14.800 per USD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: