Musik Mengantar Islam Meluas

Musik Mengantar Islam Meluas

Lagu Wali diciptakan hanya dalam waktu sebulan. Proses rekaman dilakukan di studio Koboy miliknya. Dibantu beberapa rekan sound engineer. Semua peralatan musik, Enda yang memainkannya. Mulai dari gitar, banjo, kecapi, akordion, dan organ. ”Kalau drum menggunakan efek loop. Melalui perangkat digital,” ujarnya.

Lagu dibuka dengan petikan kecapi Enda. Sebuah intro manis. Variasi yang sedikit menyerupai Dust in The Wind ala Kansas. Cukup mengejutkan karena permainan kecapi ternyata bisa menghasilkan nada semi country yang bahkan lebih jernih dari petikan gitar.

Mengalunlah bait pembuka lagunya: Para auliya, kau datang membawa cahaya/Para auliya, kau taburkan bunga dunia/Perjalananmu panjang teteskan air mata/Kau pertaruhkan jiwamu/Jalan liku kau lalui dengan luka yang perih/Tanpa kenal lelah.

Bait selanjutnya, semua alat musik dimainkan. Tampak jelas genre country ballads dengan denting banjo yang berlompatan. Terkadang tampak cepat bagai irama country ala Jimmy Martin. Kemudian melambat syahdu seperti gaya musikal John Denver.

Para wali diutus membawa cinta/Para wali diutus membawa berita/Gelap menjadi terang/Suram menjadi cahaya/Dengan perjuanganmu/Kau pertaruhkan nyawa/Kau pertaruhkan hidup/Untuk cinta/Para wali/Para wali/Para wali/Cahayamu terasa berkah untuk sesama.

Begitulah lirik Wali karya pria bernama asli Enda Suhenda tersebut. Dalam pementasan, ia terlihat riang. Seperti irama yang dibawakannya. Berkali-kali ia tampil dengan berbagai alat musik. Bergerak ke sana-kemari dengan gitar, banjo, memainkan kecapi dengan atraktif. Lantas tampak tenang. Tapi tetap sumringah sambil memainkan akordion.

Backing vocal ia isi sendiri. Sebagai musisi serba bisa, dalam part di lagu Wali, Enda menyisipkan teriakan ala koboi. ”Hii..haaa”. Nuansa country menjadi sangat kental. Seakan ia mengisahkan tentang perjuangan para wali dalam menyebarkan agama Islam yang damai di hadapan sherif dan perkampungan jadul di Amerika Serikat.

Enda Koboy Subang saat bersama Debu, grupnya, mengunjungi kediaman Habib Luthfi dan bermain musik bersama sosok yang dikaguminya itu. (Enda Koboy Subang untuk Harian Disway)

Enda tergolong seniman produktif. Tak lama setelah mengunggah pementasan lagu Wali di akun YouTube Koboy Subang pada 22 September lalu, ia kembali mengunggah permainan musik. Kali ini membawakan lagu berjudul Putri Ong Tien.

Karya tersebut diunggah pada 28 September 2021. Sebagai apreasiasi, Habib Luthfi datang dan turut tampil bersama Enda dan grupnya. ”Acara pengajian itu berlangsung di Tangerang. Tak nyana Habib datang. Malah beliau bermain piano. Senang rasanya,” ungkapnya.

Enda Koboy Subang di studio pribadinya. Ia dikenal khas karena selalu tampil membawakan musik country ballads berlirik religi. (Enda Koboy Subang untuk Harian Disway)

Lagu Putri Ong Tien diadaptasi dari kisah seorang putri yang rela jauh-jauh datang dari negeri Tiongkok ke Nusantara. Demi menemui Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Puteri Ong Tien diperistri oleh Sunan dan dengan setia mendampinginya.

Dalam unggahan tersebut ada adegan ulama kharismatik itu hadir. Enda dan kawan-kawannya bersalaman sembari mencium tangannya. Habib Luthfi duduk. Memainkan piano. Sesekali ia menoleh pada Enda. Lalu tersenyum. ”Beliaulah sosok wali pada zaman kini,” tandasnya. (Guruh Dimas).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: