Wapres Harap KIH Beroperasi Akhir Tahun

Wapres Harap KIH Beroperasi Akhir Tahun

TAHAP pertama pembangunan pertama KIH Sidoarjo belum rampung. Beberapa unit tinggal penyelesaian akhir. Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau perkembangan KIH pertama di Indonesia itu, kemarin (30/9).

Ia menaruh harapan besar pada pengembangan industri halal. Di beberapa kesempatan diskusi, Ma’ruf sering menyinggung penyelesaian KIH itu. Menurutnya, Jawa Timur memiliki potensi besar dan daya saing yang tinggi.

Sebab, semua fasilitas tersedia. Seperti, infrastruktur jalan, pelabuhan, maupun bandara yang memadai. Menurutnya, itu bisa menjadi modal khusus untuk menarik para investor. ”Jadi, investor global jangan ragu-ragu karena kita memiliki potensi yang besar, kita mampu untuk menjadi produsen halal terbesar di dunia,” tutur Ma’ruf kepada wartawan.

Sebab, kata Ma’ruf, beberapa negara juga telah tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Misalnya, Tiongkok, Brasil, bahkan negara-negara di Timur Tengah. Menurutnya, itu karena Indonesia dilihat sangat menjanjikan di masa depan. ”Terutama sertifikasi halal kita yang diakui dunia. Kualitas dan fasilitas kita juga terjaga,” papar Ma’ruf.

Ia mengatakan, Indonesia juga punya potensi di beberapa subsektor industri halal. Mulai dari produk makanan, minuman, pakaian, maupun obat-obatan. Bahkan, pada bulan ini akan dipamerkan di ajang internasional Dubai Expo.


PENGELOLA KIH Adi Saputra Tejda Surya menjelaskan perkembangan pembangunan KIH kepada Wapres KH Ma'ruf Amin. (Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Pada kunjungannya itu, Ma’ruf juga menitip pesan khusus. Yakni agar KIH Sidoarjo bisa mulai beroperasi akhir tahun. ”Tadi sudah disampaikan. Pak Wapres sendiri yang akan meresmikan dan siap beroperasi di akhir tahun ini,” kata Pengelola KIH Sidoarjo Adi Saputra Tedja Surya.

Ia pun optimistis dengan permintaan itu. Sebab, kini sudah ada 24 unit yang sudah terisi. Tinggal 8 unit saja yang belum terjual. Namun, kata Adi, segera laku dalam waktu dekat. Mengingat banyaknya peminat di saat masa promosi di pameran-pameran. Bahkan, kini sudah ada 13 kavling lain untuk kelas menengah yang sudah terjual habis.

“Saya optimistis karena animo KIH ini besar. Ini juga dikarenakan kita merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar,” jelasnya.

Artinya, potensi pasarnya juga sangat besar. Sehingga banyak pelaku IKM yang berlomba untuk segera mengurus sertifikasi halal produk-produk mereka. Apalagi, imbuh Adi, sertifikasi halal tersebut terkesan rumit selama ini.

Sehingga, mereka bakal diuntungkan apabila bergabung dengan KIH. Proses sertifikasi halal bakal menjadi lebih mudah. Sebab, KIH menyediakan penyelia halal yang tepercaya. Kemudahan inilah yang nantinya dimanfaatkan. Sehingga para pelaku IKM dalam negeri punya daya saing dengan negara-negara lain.

“Saya yakin bisa berkompetisi dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia. Potensi kita ini sangat besar. Di Jawa Timur, IKM menguasai hampir 98 persen,” jelasnya. Adi juga meminta fasilitas khusus seperti Malaysia. Ia menyampaikan langsung kepada wakil presiden. Yakni, agar KIH mendapat insentif pembebasan pajak. Setidaknya selama 10 tahun.

“Karena jujur saat ini untuk mendapatkan investor sangat susah. Tapi, sekarang juga sudah mendapat satu investor yang MoU dengan salah satu anak perusahaan kami,” ungkap Adi. Bahkan, dalam waktu dekat bakal membangun pabrik gelatin halal terbesar di Asia Tenggara.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, KIH memang mampu menarik animo para investor. Salah satunya, pabrik gelatin tersebut. Yang merupakan kesepakatan dengan investor Amin Bio Group asal Tiongkok.

“Ini juga sebagai penguatan branding produk halal,” ujar Khofifah. Oleh karena itu, dia berharap KIH juga mampu mendorong bagi pengembangan produk-produk halal. Bahkan mampu mengangkat dan membuka pasar internasional bagi para pelaku UMKM. Apalagi, kata Khofifah, UMKM telah menyumbang PDRB Jatim sebesar 57,25 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: