Kucing Cloning di Tiongkok Cari Jodoh

Kucing Cloning di Tiongkok Cari Jodoh

KUCING betina ini berusia 9 bulan. Lahir di Qingdao, Provisi Shandong, 24 Desember 2020. Tepatnya, di Universitas Pertanian Qingdao. Kucing berjenis British Longhair itu bukan kucing liar yang kebetulan saja lahir di tempat tersebut. Ia adalah hasil cloning alias penggandaan oleh para ilmuwan di tempat tersebut.

Pada akhir tahun lalu, kucing tersebut diciptakan melalui proses transfer inti sel non-reproduksi. Embrionya dibuat dari sel tubuh yang digabungkan dengan sel telur.

Karena umurnya sudah 9 bulan, kucing itu sudah terbilang dewasa. Sudah siap kawin. Sudah masuk masa berahi. Tapi, jodoh belum datang. Maka, tim peneliti itu pun mengunggah ’’lowongan’’ pejantan yang mau mengawini oleh kucing cloning tersebut.

Akhirnya, pada 19 September, tiga kucing British Longhairs ’’datang melamar’’. Para peneliti sedang bernegosiasi dengan pemiliknya untuk menilai kucing-kucing itu secara ilmiah. "Setelah kucing jantan akhirnya dipilih, kami akan membiarkan pasangan itu hidup bersama dan melihat apa yang terjadi," Kata Zhao Minghui, seorang profesor di Universitas College of Life Science yang memimpin tim peneliti, seperti dikutip China Daily kemarin (30/9).

Sejatinya, kucing itu tidak benar-benar ngebet kawin. Namun, para ahli memang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan penelitian anyar tentang kemampuan reproduksi makhluk hasil penggandaan.

Kemampuan reproduksi merupakan indikator penting apakah clone itu sehat. Kata Zhao, kemampuan kucing untuk mentransfer informasi biologis ke generasi berikutnya akan membuktikan keberhasilan cloning. (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: