Raup Keuntungan dengan Donasi Palsu

Raup Keuntungan dengan Donasi Palsu

Reputasi “Guru paling cantik” se-Tiongkok, Gina Long Jingjing, hancur setelah tertimpa skandal. Terungkap bahwa ia telah mengumpulkan sejumlah uang melalui donasi palsu.

LONG Jingjing menjadi selebriti online. Selain karena parasnya yang ayu. Juga karena pekerjaannya yang mulia. Perempuan lulusan Columbia University itu dikenal merakyat. Kerap membantu anak-anak di sekolah pedesaan di Tiongkok.

Saat perantauannya di Negeri Paman Sam, dia juga mengaku mengumpulkan sumbangan untuk diberikan kepada anak-anak kurang mampu yang tinggal di daerah terpencil pegunungan Tiongkok.

“Selama satu tahun terakhir, saya telah membantu 1.500 orang mengumpulkan sumbangan senilai 1,93 juga yuan (sekitar Rp 4 miliar) dan menyelenggarakan 112.025 kelas untuk anak-anak. Meskipun saya tidak menghabiskan setiap hari tinggal di pegunungan, angka-angka itu membuat saya percaya apa yang bisa saya lakukan lebih dari yang saya bayangkan,” kata Long, seperti dikutip South China Morning Post.

Long mendirikan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat di Changsha bernama Kind Force untuk mengirim guru tetap dan guru tidak tetap ke daerah pedesaan. Sebab, Tiongkok sedang mengalami krisis tenaga pendidik dalam dua tahun terakhir. Dia juga memiliki perusahaan dengan nama yang sama yang bergerak dalam kegiatan budaya dan pemasaran.

Dia terlihat begitu dermawan.

Tak disangka-sangka, tuduhan dilayangkan kepada Long awal bulan ini. Seorang pria yang bermarga Xu, melaporkan kepada Biro Urusan Sipil Changsha bahwa perusahaan Long telah mengumpulkan sumbangan dari publik. Padahal, mereka bukan badan amal yang berlisensi.

Sejak itu, banyak orang jadi geram. Long dianggap mengekspolitasi anak-anak yang kurang beruntung untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Dalam posting-an yang ditulisnya di Weibo, Long mengaku melanggar hukum ketika menerbitkan kode batang (barcode) online untuk menerima sumbangan. Namun, dia juga melempar pembelaan dengan mengatakan bahwa dia tidak sadar bahwa tindakan itu melanggar hukum. 

Kata perempuan berusia 28 tahun itu, sumbangan dikumpulkan untuk mendukung pendidikan pedesaan di Tiongkok dan tidak digelapkan untuk tujuan lain. Long mengklaim dana tersebut telah diteliti oleh auditor. 

Otoritas Changsha sedang menyelidiki kebenarannya.


Kedekatan Gina Long Jingjing kepada para murid ini membuat warganet kagum.
(Foto: Daily Star)

Sebelumnya, Long juga pernah terkena kontroversi yang serupa. Pada April lalu, LSM miliknya meluncurkan proyek perjalanan ke pedesaan Hunan. Proyek itu dilaksanakan selama lima hari. Tujuannya memang positif, mengirimkan para relawan untuk mengajar anak-anak di desa selama dua hari dan berkeliling di sekitar wilayah tersebut selama tiga hari berikutnya. 

Namun, biayanya fantastis. Tiap orang wajib membayar 5.000 yuan (Rp 11 juta). Long mengatakan bahwa perjalanan itu bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di wilayah Hunan. 

“Saya pikir caranya mengatur orang untuk mengajar di pedesaan, seperti bepergian atau tinggal di sana untuk waktu yang singkat, tidak dianjurkan,” komentar salah satu warga internet di laman 163.com 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: