Membangun Harapan di Papua

Membangun Harapan di Papua

Persipura mungkin lebih memilih bermarkas di Stadion Mandala daripada di Stadion Lukas Enembe. Biaya sewanya bisa lebih murah. Toh, pada PON kali ini, Stadion Mandala juga sudah direnovasi total. Sudah lebih dari layak untuk pertandingan sekelas Liga 1.

Pekerjaan rumah setelah PON adalah bagaimana merawat venue-venue olahraga mewah di Papua. Setelah PON harus banyak diadakan event olahraga di Papua. Event sekelas SEA Games rasanya sudah layak diadakan di sana. Fasilitasnya memadai. Dengan banyak event internasional di Papua, perekonomian Papua akan bangkit. Masyarakatnya juga semakin maju.

Bibit olahraga di Papua adalah bibit unggul. Tidak hanya sepak bola. Hampir di semua cabang olahraga. Pemain-pemain basket yang tingginya di atas rata-rata pemain basket Indonesia ada di Papua. Potensi dan fasilitas ada di tanah Papua. Tinggal bagaimana memanfaatkannya.

Selama di Papua, Jokowi juga memanfaatkan kunjunganya untuk keliling. Setelah membuka PON di Sentani, Jokowi mengunjungi Merauke. Meresmikan Rumah Sakit L.B. Moerdani, meresmikan Pos Lintas Batas Negara di Sota, dan meresmikan terminal di Bandara Mopah. Lalu bergeser ke Sorong, Papua Barat. Menanam jagung bersama para petani.

Selama PON, banyak pejabat level menteri datang ke Papua. Membawa program kerja yang artinya membawa dana ke Papua. Tentu ini sangat berarti bagi masyarakat Papua. Misi PON ini tidak hanya sukses di bidang olahraga. Tapi juga sukses di banyak hal. Terutama dalam memperkuat Indonesia sebagai nation-state. (*)

*) Pemimpin Redaksi Harian Disway

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: