Pakai Metode Au Ban Marie

Pakai Metode Au Ban Marie

Ada beberapa jenis menu dari Negeri Kincir Angin yang tertinggal di tanah air lalu jadi makanan khas Indonesia. Klappertaart ada dalam daftar tersebut. Widya Ari membuat yang anti gagal.

Klappertaart dibuat dengan bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur. Ada bahan tambahan berupa kacang kenari cincang dan taburan bubuk kayu manis yang membuat citarasa rempah muncul.

Ada dua cara memasak, yakni dipanggang atau dikukus. Memanggang adonan menghasilkan kue berbentuk padat. Dipotong layaknya cake pada umumnya. Sementara yang dikukus menghasilkan klappertaart yang lembut di mulut. Teksturnya seperti custard yang langsung meleleh saat disantap.

Awalnya, Widya yang membuatnya sebagai menu jualan, hanya memasak untuk keluarga. ”Ingin nyoba bikin sendiri setelah makan di sebuah kedai. Harganya kan masih lumayan tinggi, jadi bakal boros kalau sering beli. Setelah itu coba-coba cari resepnya dan bikin sendiri,” kata Widya.

Jika ingin bikin sendiri siapkan kelapa muda, butter, air kelapa, susu cair fullcream, kuning telur yang sudah dikocok, serta ekstrak vanilla. Siapkan pula terigu serbaguna, tepung maizena, gula pasir, dan garam. Terakhir, putih telur dan gula pasir. Kismis, kacang almond, dan bubuk kayu manis sebagai topping.

Siapkan wadah. Lalu masukkan air kelapa, susu fullcream, kuning telur, dan ekstrak vanilla. Kocok menggunakan whisker sampai tercampur rata. Masukkan terigu serba guna, tepung maizena, gula pasir dan garam. Gunakan saringan agar bahan-bahan yang baru dimasukkan tidak menggumpal.

Adonan dimasak di atas kompor dengan api kecil. Masak hingga adonan mulai tampak matang. Baru masukkan kelapa muda dan butter. Pada tahap ini, akan ada sedikit letupan ketika adonan sudah mulai matang. Ini bisa memudahkan untuk mengetahui kapan kita harus mematikan kompor.

Bila sudah mencapai kematangan yang diinginkan, matikan api. Diamkan sesaat. Sembari itu, kita bisa menyiapkan oven. Gunakan suhu 180 derajat selsius. Diamkan selama 10 menit dari kondisi diam sampai seisi oven jadi panas. Disarankan untuk hanya menggunakan panas api dari atas.

”Adonan dari atas kompor itu dimasukkan ke dalam wadah berbahan alumunium foil. Isi sekitar tigaperempat saja. Karena nanti adonan akan mengembang setelah matang. Lalu letakkan di dalam loyang yang sebelumnya sudah dituang air hangat sekitar sepertiganya,” imbuhanya.

Lanjut dengan memanggangnya dengan metode au ban marie. Durasinya cukup 10 menit demi mencapai tekstur yang lembut. Sembari menunggu adonan matang, kita bisa menyiapkan putih telur di dalam wadah. Lalu dikocok menggunakan mixer dengan kecepatan sedang.

Setelah berbusa, masukkan gula pasir. Diaduk menggunakan kecepatan lebih tinggi sampai kaku. Masukkan adonan tersebut ke dalam plastik segitiga. Kembali ke oven. Setelah 10 menit, keluarkan adonan dari oven. Semprot dengan meringue (kocokan putih telur).

Beri topping almond, kismis dan bubuk kayu manis. Panggang kembali dengan metode au ban marie selama 45 menit menggunakan api bawah. ”Perhatikan waktu. Pemakaian panas di dalam oven turut diperhatikan. Ini saya simpulkan setelah membaca buku resep dan mencobanya beberapa kali,” tukasnya.

Pada 10 menit terakhir, Widya mengganti api dari yang bawah menjadi atas. Dengan begitu, adonan kocokan telur akan berubah warna jadi kecokelatan. Setelah tampak matang, keluarkan semua klappertaart dari oven.

”Bila suhu sudah mendingin, masukkan kue ke dalam kulkas. Nikmati saat dingin. Bisa disandingkan dengan teh hangat atau secangkir kopi sebagai teman bersantai atau nonton televisi,” tegasnya. (Ajib Syahrian)

Sumber: