Hore, Taman di Surabaya Dibuka Lagi

Hore, Taman di Surabaya Dibuka Lagi

SURABAYA resmi menyandang level 1 PPKM berdasarkan intruksi menteri dalam negeri (Inmendagri). Rencananya pemerintah kota (pemkot) Surabaya bakal melonggarkan kegiatan masayarakat. Sarana wisata juga dibuka.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dalam Inmendagri terbaru, vaksin aglomerasi tidak lagi diperhitungkan. Sehingga Surabaya berhasil menempatkan diri pada level satu.

Kata Eri, sebenarnya Surabaya sudah level 1 sejak dua minggu lalu. Itu hasil perhitungan kementerian kesehatan (kemkes). Yang diukur berdasar bed of occupancy rate (BOR) , tracing, sampai treatment. Selain itu, Surabaya juga sudah berhasil melaksanakan vaksinasi dosis pertama sebanyak 115 persen (termasuk untuk orang-orang yang bukan warga Surabaya) dan 90 persen untuk dosis kedua.

”Dengan Inmendagri ini tujuan kami sekarang menggerakan kembali ekonomi. Kami bakal rapat dengan pengusaha, kesenian sampai pelaku pariwisata. Bakal kami dudukan bersama untuk memutar roda perekonomian,” kata kader PDIP itu.

Eri mengatakan tempat publik bakal dibuka. Misalnya, taman sampai rekreasi hiburan umum (RHU). Namun tempat-tempat itu bakal menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Katanya, anak-anak yang belum vaksin wajib didampingi orang tua.

Meski begitu, Eri mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu euforia. Sehingga kekhawatiran gelombang ketiga pandemi tidak akan terjadi.

Kepala Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Anna Fajriatin mengatakan, ada delapan taman yang bakal dibuka. Diantaranya Taman Flora, Taman Cahaya, serta Taman Prestasi. Rencananya, Jumat mendatang taman-taman itu sudah bisa beroperasi. Jam operasionalnya dibagi dua sesi. Yakni pukul 6.00-12.00 dan 12.30-17.00.

Secara umum, operasional taman bakal dilakukan seperti pada bulan Mei lalu. Para pengunjung diwajibkan melakukan cek suhu serta cuci tangan. Serta ditambah aplikasi PeduliLindungi. ”Pembaca barcode-nya masih diurus. Belum terpasang di taman,” ujarnyi.

Anna juga memastikan bakal ada satgas yang mengawasi protokol kesehatan (prokes) di taman. Selain itu setiap taman bakal memiliki kapasitas maksimal pengunjung. Yakni 26 persen dari total luas suatu taman.

Pemkot punya 39 taman. Yang akan buka diatur berdasar letaknya. Semua wilayah bakal kebagian. Misalnya, Surabaya timur ada Taman Flora. Surabaya Barat ada Taman Cahaya. Tapi, Taman Bungkul belum buka. Sebab, potensi kerumunannya sangat besar ketimbang yang lain. Delapan taman yang dipilih itu juga sudah lolos asesmen.

Selain itu, DKRTH juga bakal menggandeng dinas kesehatan untuk membuat vaksinasi di taman. Sehingga warga yang belum vaksin cukup datang ke taman itu. Tidak perlu antre di puskesmas. ”Mudah-mudahan bisa terlaksana. Jadi yang mau vaksin bisa ke taman yang bakal dibuka. Seperti Taman Cahaya,” ungkap mantan Camat Jambangan itu. (Andre Bakhtiar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: