Fandi Akhmad Yani, Matang Ditempa Pesantren Kehidupan

Fandi Akhmad Yani, Matang Ditempa Pesantren Kehidupan

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memang tidak pernah resmi mengenyam pendidikan di pesantren. Namun, ia banyak berguru pada kiai besar. Fondasi agama dan kerja keras ala pesantren yang kuat membuatnya sukses di berbagai bidang. Baik bisnis maupun politik.

 

SETIAP Hari Santri datang, ingatan Fandi Akhmad Yani selalu melayang pada momen-momen masa kecil yang dilaluinya. Tiap petang, ia ngaji bersama teman-temannya di langgar terdekat. Pengalaman yang sungguh membekas.  

’’Setiap Hari Santri, saya selalu terkenang momen-momen itu. Begitu damai dan tenang,’’ tuturnya. ’’(Ngaji bersama) itu cukup efektif memberi dasar-dasar agama bagi saya,’’ lanjut terang Bupati Gresik yang menjabat sejak Februari lalu tersebut.

Gus Yani, begitu ia akrab disapa, tergerak menghidupkan kembali suasana seperti itu. Dalam posisi yang lebih kuat, ia menjadikan keluarga sebagai madrasah bagi anak-anak. Karena, keluarga memberi pengaruh yang paling kuat bagi kehidupan beragama seseorang. Mereka yang miliki dasar agama yang kuat, yakin Gus Yani, tak akan mudah tergerus gelombang kehidupan. 

’’Saya merasakan sendiri. Bimbingan kedua orang tua di masa lalu, sangat memberi pengaruh pada kehidupan yang saya jalani. Menjadi fondasi untuk tidak mudah menyerah meniti kehidupan,’’ papar putra pasangan H Nur Kholis dan Hj Ninik Kustini Harti tersebut.

Secara formal, Gus Yani tidak pernah masuk pesantren. Jenjang pendidikannya dihabiskan di sekolah konvesional. Mulai di SD NU Gresik (1991-1997), SMPN 4 Gresik (1997-2000), lalu SMA Semen Gresik (2000-2003). Ia lalu menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga selama 2004 sampai 2009.

’’Tapi, jangan salah. Pesantren saya di mana-mana,” tukasnya.

GUS YANI membaca Harian Disway di kediamannya, Februari lalu. 

 

Ia ngangsuh kaweruh (berguru) pada beberapa kiai besar. Menjadi santri mereka. Termasuk pada sosok kiai kharismatik KH Agoes Ali Masyhuri, di Sidoarjo. Yang belakangan menjadi mertuanya. Setelah ia mempersunting putri Gus Ali, Hj Nurul Haromain.

Bekal itu menjadikannya makin matang. Melengkapi fondasi agama yang diberikan kedua orang tuanya. Jabatan Bupati Gresik yang kini disandang, hingga kesuksesan di dunia bisnis, semua merupakan buah dari ketekunannya meniti pesantren kehidupan.   

Bupati kelahiran 28 Juni 1985 itu sejak kecil ditempa untuk hidup mandiri dan kerja keras. Maklum, ayahnya adalah pengusaha transportasi. Pada usia remaja, Gus Yani sudah bekerja di PT Yani Putra, perusahaan yang didirikan sang ayah.

Tak cukup sampai di sana, seiring bertambahnya usia, ia dikirim merantau ke Batu Licin, Kalimantan Selatan. Ia diminta mengurus lini usaha baru: tambang batu bara. Sebagai pengusaha, jatuh bangun pernah ia alami. Ia, misalnya, pernah ditipu oleh rekan bisnisnya sebesar Rp 2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: