Usia di atas 70 Tahun Paling Banyak Tertipu

Usia di atas 70 Tahun Paling Banyak Tertipu

Penipuan berlatar belakang cinta palsu itu terus meningkat. Dalam tiga tahun terakhir, peningkatannya lebih banyak dibanding penipuan jenis lain.

Biasanya, mereka beraksi melalui kanal-kanal media sosial atau aplikasi perkencanan. Korbannya semua umur. Tahun lalu, nilai kerugian di seluruh kalangan mencapai USD 304 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) di Amerika Serikat. Kata Komisi Perdagangan Federal, itu naik 50 persen ketimbang 2019. Artinya, yang banyak tertipu ya warga berumur 60 tahun ke atas tersebut.

’’Bukan berarti para lansia memang mencari cinta. Tetapi, berdasar laporan, penipuan itu kerap terjadi lantaran tiba-tiba muncul permintaan pertemanan atau pesan yang tidak terduga,’’ kata Patti Poss.

Modusnya biasanya seragam. Si penipu mengaku bekerja di luar negeri. Menjadi staf organisasi berskala internasional. Atau seorang dokter yang berafiliasi dengan organisasi global. Setelah itu, agar lebih intim, mereka akan menjalin pertemanan melalui saluran percakapan pribadi.

Untuk membikin korbannya klepek-klepek, sindikat penipu itu rela mengirimkan hadiah-hadiah kecil (seringkali barang palsu) hingga kartu ucapan. Setelah umpan dimakan, barulah mereka minta duit dalam jumlah gede. Biasanya dengan alasan pinjam dana untuk perjalanan agar bisa bertemu, terlilit kasus sehingga mengganggu pertemuan, atau karena alasan-alasan medis.

Uang itu biasanya ditransfer secara online melalui Western Union atau MoneyGram.

Banyak penipu yang juga mengaku sulit bertemu karena kasus Covid-19 yang sedang menggila di negaranya.

Jadi, hati-hati. ’’Cinta’’ kadan-kadang bisa berat di ongkos… (Doan Widhiandono)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: