Usia di atas 70 Tahun Paling Banyak Tertipu

Usia di atas 70 Tahun Paling Banyak Tertipu

Makin lama, makin banyak warga sepuh Amerika Serikat yang jadi korban penipuan bernuansa cinta-cintaan di dunia maya. Uang mereka dikuras habis lewat sejumlah situs. Mulai Facebook sampai Tinder.

CINTA memang tak bisa diukur dengan uang. Tapi, kalau uang habis gara-gara cinta, jadinya ya tetap amsyong

Itulah yang dirasakan Kate Kleinert, seorang janda dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Dikutip South China Morning Post, bulan lalu Kleinert kehilangan duit sebenar USD 39 ribu. Lebih dari Rp 555 juta. Itu karena Kleinert terlibat cinta-cintaan di dunia maya. Selain duit, yang juga lenyap dari Kleinert adalah harga dirinya. Yang bertambah adalah: rasa malunya.

Ceritanya, Kleinert diajak kenalan oleh seseorang di Facebook pada Agustus 2020. Perkenalan mereka makin intim. Sampai sering berkomunikasi lewat aplikasi percakapan.

Nama lelaki yang membikin hati Kleinert rontok itu adalah Tony. Rasanya bukan nama asli. Yang terang, lelaki itu mengenalkan diri dengan nama itu.

Tony mengaku dikontrak oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sedang ditempatkan di Iraq. Suatu saat, Tony minta Kleinert mengirimkan sebentuk kartu ucapan. Untuk Tony dan anak-anaknya. Perintah itu dituruti.

Tebar-tebar pesona semakin jauh. Tony lantas berjanji akan datang ke Philadephia pada akhir tahun lalu.

Ketika hari istimewa itu datang, Tony ternyata tak muncul. Yang datang justru panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara Tony. Ia minta duit sebesar USD 20 ribu (sekitar Rp 284 juta) kepada Kleinert. Katanya, untuk jaminan karena Tony sedang ditahan.

’’Pengacara itu ngotot minta duit. Saya diminta melakukan apa saja. Melelang rumah, meminjam uang, atau apa pun. Tapi, saya enggak bisa,’’ ucap Kleinert.

Tetapi, pertahanan Kleinert runtuh juga. Kartu kreditnya jebol. Uang pensiunnya lenyap. Dana sosialnya melayang. Jatuh ke tangan Tony atau sindikat cinta palsu itu.

Kasus yang menimpa Kleinert bukan satu-satunya. Makin banyak warga AS—terutama kalangan lansia—yang tertipu cinta dunia maya itu.

Menurut data Komisi Perdagangan Federal, nilai penipuan di kalangan warga berusia 60-79 tahun ke atas pada 2020 mencapai USD 139 juta atau hampir Rp 2 triliun. Naik 65 persen dibanding 2019. Dan di antara itu, warga berusia 70 tahun ke atas menderita kerugian terbanyak. Yakni, USD 9,5 juta (sekitar Rp 135 miliar).

Jaringan penipu itu memang sangat pintar. Karena itu, kata Patti Poss, pengacara dari Komisi Perdagangan Federal, korban tidak perlu malu ketika melapor. 

Rasa malu itu yang sempat menghinggapi Kleinert. Terlebih ketika dia mengetahui bahwa wajah Tony sebenarnya dicomot dari akun seorang dokter di Spanyol. ’’Penipuan ini memang sangat merembukkan. Sehingga, banyak orang yang tidak mau terbuka,’’ ucap Kleinert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: