Sepuluh Proyek Perpanjang Napas Evergrande

Sepuluh Proyek Perpanjang Napas Evergrande

KEMARIN (25/10) saham Evergrande bergerak naik. Sentimen mereka sedang positif. Sebab, Evergrande mengatakan bahwa mereka sudah bisa melanjutkan pekerjaan di lebih bdari 10 proyek. Itu cukup menenangkan investor yang terus mengamati perjuangan Evergrande melunasi utang-utangnya.

Krisis likuiditas yang dialami pengembang terbesar di Tiongkok itu memang memukul sentimen investor. Pasar realestat di Negeri Panda itu terguncang. Banyak yang khawatir gangguan itu memicu krisis ekonomi yang lebih luas. Sebab, Evergrande memang tenggelam dalam lautan utang senilai USD 300 miliar.

Namun, minggu lalu, perusahaan itu membayar bunga obligasi luar negerinya secara tepat waktu, sebelum Sabtu (23/10). Itu bisa menangguhkan penalti yang cukup melegakan.

Nah, kemarin (25/10) angin segar itu berembus. Proyek besar Evergrande di Shenzhen sudah mulai beroperasi. Total, mereka sudah memulai pengerjaan dan produksi untuk lebih dari 10 proyek di enam lokasi.

Pengumuman itu membuat saham perusahaan menguat lebih dari empat persen pada awal perdagangan. 

Hingga akhir Juni, Evergrande punya lebih dari 778 proyek di 233 kota di Tiongkok. Namun, beberapa bulan terakhir, pekerjaan di beberapa lokasi dihentikan. Pemasok dan kontraktor mengeluh. Katanya, mereka belum dibayar.

Sejumlah analis mengatakan bahwa perusahaan itu jatuh ke jurang krisis ketika tahun lalu Beijing menekan sektor properti untuk mengendalikan utang yang berlebihan. Padahal, Evergrande menyumbang seperempat kekuatan ekonomi Tiongkok.

Dan langkah-langkah membatasi pinjaman telah memangkas kemampuan perusahaan dalam merampungkan proyek.

Sejumlah pembeli properti yang cemas akan masa depan perusahaan itu sampai protes. Dikutip Agence France-Presse, mereka sampai datang ke lokasi proyek untuk minta konfirmasi.

"Sejak awal tahun, regulasi ketat pasar properti telah menjerumuskan Evergrande ke pusaran krisis," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan di akun WeChat, Minggu (24/10). (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: