Produk Lokal di E-Commerce Hanya 7 Persen, Kadin Jatim Dukung Gerakan BBI

Produk Lokal di E-Commerce Hanya 7 Persen, Kadin Jatim Dukung Gerakan BBI

Share produk UMKM lokal di pasar e-commerce ternyata hanya 7 persen. Hal ini yang kemudian membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur tergerak melakukan kolaborasi untuk mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas pemerintah. Kadin Jatim berupaya menjembatani berbagai pihak bersinergi meningkatkan kinerja UMKM.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, gerakan BBI menjadi satu langkah strategis dalam meningkatkan konsumsi produk dalam negeri. Sebab, sejauh ini konsumsi produk dalam negeri sangat kecil, khususnya di pasar digital. 

"Share produk UMKM lokal di pasar e-commerce hanya 7 persen, sisanya adalah produk impor. Yang menjadi pertanyaan, kenapa seperti ini kok ini? Kadin harus bisa ikut mencarikan solusinya. Ini harus diatasi bersama," ujar Adik saat acara Coffee Morning di Kadin Jatim, Jumat (29/10).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab minimnya produk UMKM diminati di pasar e-commerce. Di antaranya adalah ketidakmampuan UMKM dalam membangun capacity building atau manajemen yang bagus dalam berusaha. Hal ini kemudian mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan tidak efisien dalam proses produksi.

"Ujung-ujungnya harga jual tidak kompetitif. Nah, mereka itu butuh untuk diajari bagaimana membuat produk yang kompetitif dan bagaimana membuat produk yang berkualitas bagus. Karena konsumen itu inginnya dapat produk yang murah dan bagus," terang Adik. 

Untuk itu, Kadin Jatim berupaya menjalin sinergi dengan stakeholder terkait. Mulai dari pemerintah daerah, lembaga keuangan hingga akademisi. "Pemerintah harus memberikan kemudahan dalam percepatan perijinan dan biaya murah untuk sertifikasi halal, BPOM dan perijinan lainnya," kata Adik.

Selain pemerintah, beberapa lembaga lain seperti lembaga pendidikan juga harus memberikan dukungan penuh. Misalnya dengan memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang nasionalisme dalam rangka menumbuhkan rasa cinta produk dalam negeri.

"Dan Kadin Jatim saat ini berupaya mensinergikan berbagai pihak. Kadin membuka kerjasama melalui Ekspor Center itu kita mengajari bagaimana UMKM melakukan ekspor dan juga untuk membuka pasarnya. Kadin Jatim melalui Kadin Institute juga mengajari bagaimana memanage  perusahaan yang benar, tidak hanya usaha rumahan tetapi harus seperti perusahaan sesungguhnya," katanya. 

Selain itu, dukungan kadin terhadap gerakan BBI juga diwujudkan melalui kegiatan pameran produk dalam negeri, Inapro Expo atau Indonesia Product Expo. Pameran yang digelar oleh Kadin Jatim ini sudah dimulai sejak tahun lalu.

"Justru dipameran ini menunjukkan sinergitas. Di luar negeri, penyelenggara pameran adalah Kadin. Dan ini kita mulai lakukan sejak tahun lalu dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi," ujar Ketua Komite Tetap Bidang Promosi UMKM Yusuf Karim Ungsi yang juga menjabat sebagai Ketua Penyelenggara Inapro Expo 2021. 

Ia berharap, pameran yang bakal dihelat pada tanggal 25-28 November 2021 tersebut bisa menjadi trigger yang bisa menimbulkan sentimen positif terhadap konsumen. "Apalagi ini digelar di akhir tahun.  kami berharap momentum ini bisa menjadi semacam  pengungkit untuk kegiatan ekonomi khususnya Jatim dan Indonesia Timur karena posisi Jatim sangat strategis," terangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Harmanta bahwa bahwa saat ini UMKM masih mengalami berbagai kendala, diantaranya adalah kendala produktifitas, kapasitas, kualitas dan pembiayaan. 

"BI berkomitmen untuk melakukan pembinaan dalam hal capasity building. Dan acara hari ini sangat bagus karena menunjukkan sinergitas bersama antara Kadin Jatim, Pemprov Jatim, OJK dan BI serta pelaku usaha UMKM," kata Harmanta.
 
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah bagaimana semua pihak yang telah bersinergi ini melakukan pendampingan agar UMKM bisa melakukan expor. "Bersama-sama kita tingkatkan kualitas dan produktifitas UMKM sehingga produk berstandar internasional dan go global," pungkasnya.(Gunawan Sutanto)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: