COP 26: Kewajiban Sama, tapi Tanggung Jawab Berbeda
Akan tetapi, negara-negara maju tidak mempertimbangkan kompensasi kepada pemilik tanah, investasi pada petani atau meliberalisasi pasar pertanian untuk memfasilitasi transisi tersebut. Justru sebaliknya, sebagian dari negara maju tersebut mengenakan hambatan perdagangan dan mengeluarkan kebijakan yang dengan sengaja menambah beban biaya pada petani kecil.
Larangan terhadap kelapa sawit dan kebijakan proteksionisme yang serupa tidak bisa dipisahkan dari diskusi mengenai kebijakan iklim. Sebab, hal itu merupakan masalah utama dari keputusasaan banyak negara yang jika diteruskan akan mempersulit kesepakatan negara berkembang terhadap tuntutan dari negara Barat.
Inti dari perjanjian UNFCCC adalah gagasan tentang tanggung jawab ”bersama tetapi berbeda”. Indonesia sudah memenuhi tanggung jawabnya. Apakah negara-negara Barat dapat melakukan hal yang sama? (*)
*) Tofan Mahdi, ketua Bidang Komunikasi Gapki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: