Juanda Berlakukan Hasil Tes PCR Tiga Hari

Juanda Berlakukan Hasil Tes PCR Tiga Hari

HASIL negatif tes usap PCR sebagai syarat penerbangan mulai diberlakukan pada Kamis (28/10). Harganya pun dipaksa turun. Dari Rp 495 ribu menjadi Rp 275 ribu. Itu diterapkan di semua fasilitas layanan kesehatan yang terdaftar sistem new all record (NAR) Kementerian Kesehatan.

Termasuk di klinik yang disediakan Bandara Internasional Juanda di area parkir kendaraan roda empat terminal I. Masa berlaku hasil tes PCR tersebut juga diperpanjang sehari. Tidak lagi 2 x 24 jam, tapi menjadi 3 x 24 jam. Baik bagi penumpang yang tiba maupun berangkat di Bandara Juanda.

Itu berdasar Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 21 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Masa Pandemi Covid-19 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 93 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.

”Kami sangat mengapresiasi keputusan pemerintah dalam perpanjangan masa berlaku hasil negatif RT PCR sebagai syarat perjalanan udara,” ujar General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar kemarin (31/10).

Menurutnya, perpanjangan masa berlaku itu membuat calon penumpang dapat lebih leluasa mengatur hari keberangkatan. Mengingat, mayoritas hasil tes usap PCR baru bisa keluar sehari setelah pengambilan sampel. Dengan demikian, calon penumpang juga punya waktu lebih lama untuk menentukan jadwal keberangkatan.

Ia menjelaskan, pemberlakuan aturan tersebut tidak memengaruhi volume penumpang di Bandara Internasional Juanda. Jumlah penumpang harian relatif normal. Yakni, 17 ribu hingga 20 ribu penumpang.

Sementara itu, Manajer Angkasa Pura Support (APS) Cabang Juanda Wukirjo sebagai penanggung jawab klinik di Bandara Juanda menegaskan hal serupa. Ia telah berkoordinasi dengan klinik yang digandengnya untuk menyesuaikan aturan terbaru.

Menurutnya, turunnya harga dan ditambahnya masa berlaku tes PCR belum berpengaruh pada jumlah orang yang dites. Jumlahnya masih relatif sama. ”Sekitar 100 sampai 125 orang per hari. Yang dinyatakan positif baru satu orang,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: