Kombinasi Tiga Hal Minimalkan Risiko Kanker Payudara

Kombinasi Tiga Hal Minimalkan Risiko Kanker Payudara

Kekuatan Pikiran

Berolahraga saja tentu tidak cukup untuk mencegah sel kanker menggerogoti tubuh kita. Asupan makanan juga harus dijaga. Ini juga berlaku buat mereka yang sedang dalam tahap pemulihan dari kanker. Menurut Dr. Fanny Imannuddin, M.Biomed, mengonsumsi makanan dengan protein dan omega 3 tinggi sangat efektif untuk membantu proses healing di dalam tubuh.

’’Protein tidak hanya bisa didapat dari daging-dagingan. Ikan pun tinggi protein. Ikannya juga enggak harus salmon. Ikan kembung yang lebih mudah didapat di pasar pun kaya protein dan omega 3,’’ tutur dokter Fanny. 

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah selalu berpikir positif. Banyak orang, khususnya penderita kanker payudara, mengalami serangan kepanikan (panic attack) dan kecemasan. Dokter Fanny menyarankan kita mengonsumsi makanan dan minuman yang punya efek menenangkan. Misalnya teh kamomil. 

Dokter Fanny Immanuddin memberi wawasan healthy lifestyle sebagai bentuk pencegahan kanker. 

’’Proses penyembuhan itu sebenarnya ada dalam diri kita. Asal kita punya kemauan. Salah satu healing process yang bermanfaat adalah dengan berlatih yoga,’’ ujarnya.

Apalagi pada masa pandemi, para penyintas kanker yang telah melakukan perawatan, mengalami saat-saat ketika mereka kesulitan masuk rumah sakit. Karena minimnya ruang yang tersedia. Para tenaga medis juga lebih berfokus menangani pasien Covid-19.

’’Kadang, dari situ muncullah panic attack berujung kecemasan. Apakah tidak ada solusi? Ada! Mulailah mengatur pola makan, pola tidur serta berolahraga. Misalnya dengan beryoga,’’ terang penggiat gaya hidup sehat tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Ika Damajanti menekankan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Dia mengingatkan, dirinya dulu bisa sembuh karena kanker diketahui saat stadium masih rendah. Dia lantas mengajak peserta Sunrise Yoga untuk melakukan gerakan sadari. Atau periksa payudara sendiri.

Ada tiga cara sadari. Yakni meraba sekitar payudara hingga bawah ketiak dengan gerakan memutar, naik turun, dan ditekan-tekan. ’’Kadang-kadang benjolan tidak langsung teraba pada pemeriksaan pertama. Jadi harus rutin dilakukan tiap bulan. Antara tujuh sampai 10 hari setelah haid hari pertama,’’ tutur Ika.

Jangan lupa, jika menemukan benjolan, dicatat. Bulan depannya, dicek lagi, apakah masih ada di tempat yang sama atau tidak. Jika masih ada, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sunrise Yoga juga berhasil mengumpulkan sejumlah donasi untuk yayasan kanker payudara yang ada di Surabaya. (Retna Christa-Guruh Dimas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: