Kombinasi Tiga Hal Minimalkan Risiko Kanker Payudara

Kombinasi Tiga Hal Minimalkan Risiko Kanker Payudara

Oktober, bulan kepedulian terhadap kanker payudara, memang baru saja berlalu. Namun, belum terlambat untuk terus meningkatkan awareness terhadap kanker yang lebih banyak menyerang perempuan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan rajin melakukan yoga dan berpikir positif. 

 

KANKER payudara masih menjadi kanker dengan jumlah penderita paling tinggi di Indonesia. Setiap tahun, jumlah penderita barunya bertambah. Menurut laporan dari The Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah kasus baru di negara ini mencapai 348.809 kasus.

’’Yang perlu digarisbawahi, kanker payudara ini enggak hanya menyerang perempuan. Laki-laki juga bisa terkena,’’ ungkap Ika Damajanti, survivor kanker payudara. ’’Ia juga bisa menyerang berbagai usia. Saya pernah menjumpai, pasien yang baru berusia 11 tahun,’’ lanjut perempuan yang berprofesi sebagai make-up artist tersebut.

Langkah pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh. Yakni dengan olah tubuh, mengonsumsi nutrisi yang baik, serta menjaga kesehatan mental. Sebab, anxiety (kecemasan, Red) bisa menurunkan daya tahan tubuh. Yang itu bisa memperbesar risiko kanker dan berbagai penyakit lainnya.

Salah satu olahraga yang disarankan adalah yoga. Olahraga yang menggabungkan latihan fisik, pernafasan, dan pikiran itu memang punya beragam manfaat. Ada gerakan-gerakan khusus yang membantu meminimalkan risiko kanker payudara.

Seperti yang terlihat dalam acara Sunrise Yoga: Healing Through Movement, yang diadakan Lotus Studio Surabaya di Tamansari, Hotel Bumi Surabaya, Sabtu lalu (30/10). Sebanyak 25 peserta mengikuti sesi yoga yang menjadi bagian dari kampanye pencegahan kanker payudara.

’’Yoga kali ini lebih banyak gerak. Mengutamakan movement. Olah tubuh untuk membuka, menutup dan menguatkan rongga dada,’’ jelas Adela Ayu, instruktur dari Lotus Studio.

Alih-alih menahan pose selama beberapa menit, sesi yoga saat itu memang lebih banyak menekankan gerakan yang dinamis. Gerakan itulah yang memiliki daya healing atau penyembuhan. ’’Karena pada dasarnya tubuh itu kan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri. Itu yang kita maksimalkan dengan movement,’’ jelas Adela.  

Di depan para peserta, Adela memberikan gerakan-gerakan yang bermanfaat untuk kesehatan payudara. Salah satunya adalah Garudasana. Yakni berdiri sambil menekuk kaki kanan, kemudian menyilangkannya di kaki kiri, dengan telapak kaki kanan menyentuh tulang kering kaki kiri.

VARIASI GERAKAN Urdhva Hastasana untuk stretching torso dan memperbaiki postur.

Begitu pun dengan posisi kedua tangan. Tangan kiri ditekuk 90 derajat di depan dada. Sedangkan tangan kanan disilangkan di bawahnya, dengan telapak menyentuh telapak tangan kiri. Seperti dililitkan. ’’Gerakan menutup, dibantu keseimbangan kaki untuk menguatkan rongga dada. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan,’’ jelasnya.

Ada pula Anjaneyasana. Sebuah gerakan yang melatih kelenturan tubuh, memperkuat pinggul dan kaki, serta melatih otot perut. Gerakan tersebut juga berfungsi untuk menguatkan dada. Sehingga kita lebih mudah mengambil napas panjang. Kanker ’’bermusuhan’’ dengan oksigen. So, meningkatkan kadar oksigen dalam darah membuat kanker ogah dekat-dekat. 

Adela juga mengajak peserta untuk melakukan gerakan Anjaneyasana Twist Variation. Yakni dengan merentangkan tangan kiri serta memiringkan tubuh ke kiri. Selain melatih rongga dada, gerakan tersebut dapat memperlancar peredaran darah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: