Dikawal Afrizal, Dipuji Akmal, Diselamati Rhoma

Dikawal Afrizal, Dipuji Akmal, Diselamati Rhoma

Ia mengibaratkan buku Covad-covid, Bungkusan Boy Band dan Menunggu Kabar Baik layaknya taman yang asri dengan ruang-ruang santai seperti tempat duduk untuk para pengunjung, juga jalan untuk menikmati keindahan tetumbuhan.

Bukan taman dengan tetumbuhan yang rimbun dan rapat. ”Panjang artikelnya serta tiap tulisan dibuat singkat, menarik dan tak bertele-tele. Orang yang membaca jadi tidak lelah,” ungkap pria 53 tahun itu.

Selain mengapresiasi buku karya 36 penulis tersebut, Akmal menyanjung Perlima yang dinilainya sebagai komunitas menulis terbaik yang pernah ia jumpai. Mulai pemilihan nama komunitas.

Unggahan dalam media sosial Instagram @perlima.official dinilainya sangat menarik. ”Cara Perlima memperkenalkan masing-masing anggota lewat unggahan tersebut membuat setiap orang bisa dikenal,” terangnya..

Tak lupa ia menambahkan penulisan esai populer yang memperhatikan gaya bertutur yang sastrawi. Sebagai tip, penulis harus mengetahui secara tepat, pada saat apa ia harus menulis secara ilmiah, dan saat apa ketika ia menulis dengan gaya sastra populer.

Untuk membiasakan diri, seorang penulis wajib banyak membaca. ”Penguasaan diksi itu penting. Kekayaan diksi yang dimiliki penulis dapat membuat gagasan mereka dalam tulisan dapat dibaca dengan enak serta tak membosankan,” tuturnya.

Sebuah tulisan dapat dikatakan berhasil apabila tulisan tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh siapa pun. Apa pun latar belakangnya, baik awam atau seorang ahli, dapat menyatakan bahwa tulisan itu benar.

Selain Akmar, penyair Afrizal hadir memberi ucapan. ”Perlima, selamat atas terbitnya tulisan-tulisan kalian yang manis dan kritis,” ujarnya. Sebagai pendamping penulis, Afrizal bangga. Bersamanya, pada 26 Juni, Afrizal memberikan pelatihan penulisan esai populer.

Dalam tiga jam workshop, semua peserta menulis beruntung mendapatkan kurasi yang dilakukan secara langsung oleh penulis buku Kandang Ayam: Korpus Dapur Teks tersebut.

Yang menarik, muncul Rhoma Irama. Penggagas grup legendaris Soneta tersebut memberi ucapan selamat bagi Perlima. ”Sukses selalu bagi keluarga besar Perlima,” ujar Rhoma yang ketika itu mengenakan jas hitam bermotif dengan dalaman kemeja biru serta syal merah. (Heti Palestina Yunani-Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: