Theory U untuk Kesejahteraan

Theory U untuk Kesejahteraan

Masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan Indonesia. Termasuk pembangunan. Kemarin Talk Leader diselenggarakan di Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Unair) dan menghadirkan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.

Lestari menjelaskan, ada teori teori yang bisa dipakai. Yakni Theory U. Menurutnyi, teori itu bisa menjadi salah satu jawaban dan tawaran dari berbagai macam masalah yang ada. Teori itu berdasarkan dari sebuah ekosistem. Tidak hanya dilihat dari suatu manajemen.

Theory U harus melihat dari sudut pandang seseorang. Bagi Lestari selama ini banyak kebijakan meleset karena tidak memahami pola pikir masyarakat. ”Dengarkan dulu kebutuhan mereka. Lalu kita sesuaikan dengan kebijakan yang akan dibuat,” kata politisi Nasdem itu.

Cara pandang seperti itu bisa diterapkan di Papua. Lestari mencontohkan saat orang Papua dipaksa memakai baju. Menurutnya, setelah pemaksaan itu, banyak warga Papua yang terkena penyakit malaria. ”Selama ini mereka terbiasa mengoleskan minyak ke tubuh mereka. Minyak itu berfungsi mencegah malaria. Nah ketika dipaksa memakai baju, mereka akhirnya terkena malaria karena tidak mengoleskan minyak,” katanyi.

Sehingga hal yang tepat dilakukan adalah memahami pola pikir mereka. Sehingga kebijakkan bisa tepat sasaran.

Sementara itu, Direktur Pasca Unair Prof Badri Munir Sukoco mengatakan, Indonesia harus segera membuat lompatan besar. Terutama dalam waktu kurang 24 tahun. Indonesia pendapatan perkapita masyarakat harus bisa menembus USD 12 ribu. Sementara saat ini, pendapatan perkapita masih di angka USD 3 ribu.

Menurut Badri, Indonesia bisa memberdayakan industri kesehatan. Sebab peluang itu cukup besar. serta masih sedikit negara yang menggarapnya. ”Seperti Vaksin Merah Putih juga merupakan produk yang bisa dikembangkan. Mungkin bisa dikomersilkan,” tuturnya.

Tidak hanya itu, industri startup bisa menjadi potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya seperti GoJek. Industri itu tahu pangsa pasar Indonesia. sehingga bisa berkembang cepat.

Bagi Badri, peluang seperti itu harus ditangkap dan dikembangkan. Sehingga Indonesia bisa memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat. (Andre Bakhtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: