Anggaran Belanja Rp 10 T Tak Pernah Tercapai

APBD 2022 Surabaya berhasil digedok tepat pada Hari Pahlawan kemarin (10/11). Anggaran belanja Surabaya tahun depan jadi Rp 10,3 triliun. Nilainya naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun ini.

”APBD tahun ini cuma Rp 8,9 triliun. Tiba-tiba tahun depan jadi segitu,” ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony setelah penandatanganan nota kesepahaman. Setelah wali kota dan pimpinan dewan tanda tangan, mereka berfoto bersama dan joget TikTok. Thony memisahkan diri.

Ia khawatir anggaran belanja tahun depan hanya gagah di atas kertas. Namun, meleset dalam realisasinya.

Ini adalah kali kedua APBD Surabaya tembus Rp 10 triliun. Belum ada kota yang mampu menyaingi anggaran belanja sebesar itu.

Pada 2020, Pemkot Surabaya menganggarkan Rp 10,32 triliun. Realisasinya tak mencapai target: turun lebih dari Rp 1,4 triliun. Covid-19 membuat setoran pajak anjlok.

APBD tahun 2021 nyaris menyentuh Rp 10 triliun. Tepatnya Rp 9,8 triliun. Dalam pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK), targetnya diturunkan jadi Rp 8,9 triliun. ”Dari Rp 8,9 triliun ke Rp 10,3 triliun ini selisihnya nyaris satu setengah triliun,” kata politikus Gerindra itu.

Ia mewanti-wanti pemkot agar terus memelototi realisasi setiap bulan. Sebab, susunan organisasi perangkat daerah (OPD) dirombak total tahun depan. Beberapa dinas hilang dan muncul dinas baru. ”Saya khawatir SDM-nya belum siap,” lanjutnya.

Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, pemkot akan fokus membelanjakan anggaran untuk pembangunan sumber daya manusianya. ”Kami sudah sepakat, APBD tahun depan tidak ada proyek bangunan fenomenal,” ujarnya.

Anggaran belanja akan disebar untuk kemakmuran UMKM. Belanja seragam gratis untuk SD dan SMP bakal disebar ke tukang jahit seluruh Surabaya. Makanan dan minuman rapat di lingkungan pemkot harus memakai produk lokal. Insentif modin dinaikkan. Begitu juga tunjangan RT dan RW.  (Salman Muhiddin)

Sumber: