Mimi Mintuna untuk Pengobatan Covid-19

Mimi Mintuna untuk Pengobatan Covid-19

Mengacu pada kesimpulan berbagai penelitian, virus Covid-19 dapat menembus tubuh inangnya karena berikatan dengan angiotensin converting enzym 2 (ACE2) atau enzim yang menempel pada sel-sel dalam organ tubuh manusia.

Senyawa tersebut mengikat ACE2 lebih baik dibandingkan senyawa kontrol, sehingga terdapat temuan potensi bioaktivitas antiviral pada 9 senyawa tersebut, untuk menghambat protein spike. Sehingga virus SARS-CoV-2 tidak bisa masuk ke sel inang.

”Aktivitas senyawa yang mampu menghambat ACE2 tersebut juga akan menghambat protein spike sehingga kemungkinan infeksi dapat dicegah,” ungkapnya.

Dari kiri ke kanan: Mia Savita, Elsa Aulia Vebianawati, Dwi Anggorowati Rahayu, M.Si, Maftukhatul Faizah, dan Ahmad Misbakhus Sururi. (Mafthukatul Faizah untuk Harian Disway)

Senyawa apa itu? ”Maaf, kami belum bisa memberitahukannya sekarang, karena masih ada beberapa prosedur perizinan yang harus kami lakukan untuk mempublikasi senyawa itu,” jawabnya.

Karena penelitian mereka berpotensi memberi dampak besar bagi perang melawan pandemi, maka keempatnya mencoba mengajukannya melalui proposal penelitian.

Setelah itu diikutsertakan dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Digagas oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

”Proposal kami disetuju dan didanai oleh program PKM. Pihak UNESA support penuh dari awal sampai akhir,” ujarnya. Puncak dari program PKM adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara (USU), Medan pada Oktober lalu.

Mereka menjadi salah satu dari 210 kelompok yang lolos. Kemudian proposal mereka menyisihkan ribuan proposal yang lolos pendanaan PKM.

Hasil akhirnya? ”Alhamdullilah, kami meraih medali emas dalam kategori presentasi dan medali perunggu untuk kategori poster dalam PIMNAS KE-34 tahun 2021 ini,” ungkapnya bangga.

Proposal mereka berjudul Potensi dan Bioaktivitas Ekstrak Senyawa Mimi Mintuna (Horseshoe Crab) Lokal Indonesia sebagai Kandidat Antivirus Covid-19. Hingga kini, mereka masih melakukan tahapan-tahapan uji klinis dan lain sebagainya.

Namun ada satu hal yang membuat risau. Jika kelak temuan mereka benar-benar dijadikan obat Covid-19 dan diproduksi secara massal, bukankah akan mengancam kelestarian mimi mintuna?

Y

Mia Savita sedang mengambil mimi mintuna untuk diekstrak dan dipelajari kandungan senyawanya. (Mafthukatul Faizah untuk Harian Disway)

ang dikhawatirkan akan terjadi perburuan besar-besaran terhadap hewan tersebut. ”Solusinya, harus ada upaya konservasi dari pihak-pihak terkait terhadap hewan tersebut, baik secara in situ maupun ex situ,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: