Dokter Rusia Surati Tokoh-Tokoh Antivaksin

Dokter Rusia Surati Tokoh-Tokoh Antivaksin

’’KAMI semua sibuk. Dan Anda pasti bisa menebak kesibukan kami itu apa. Dan mengingat bahwa banyak orang yang mendengarkan omongan Anda, kami pasti akan menyediakan waktu untuk Anda, ketika Anda masuk ke zona merah, ruang perawatan darurat, atau departemen patologi. Setelah Anda menyaksikan itu semua, mungkin Anda akan mengubah pandangan dan makin sedikit orang yang meninggal…’’

Itulah petikan surat dari 11 dokter di seluruh penjuru Rusia. Yang dituju adalah para tokoh negeri itu yang sampai sekarang menolak vaksin Covid-19. Bahkan membujuk orang lain untuk ikut-ikutan antivaksin.

’’Kita ini ada di sebuah era ketika opini profesional seseorang—dari bidang apa pun—ditentang dengan orang yang kebetulan terkenal,’’ kata dr Denis Protsenko, dokter terkenal di Moscow, salah seorang yang meneken surat tersebut.

’’Padahal, ini perang yang nyata. Seribu nyawa melayang saban hari. Tubuh mereka belum siap untuk melawan virus berbahaya ini,’’ kata Protsenko seperti ditulis di akun Telegram-nya.

Surat itu ditulis oleh TASS, kantor berita Rusia. Tujuannya adalah lusinan pesohor dan pemengaruh (influencer) yang masing-masing punya ratusan ribu pengikut (follower). Di antara mereka ada penyanyi, aktor, penampil televisi, hingga politisi yang terus menebar skeptisme soal Covid-19 dan vaksinnya.

Melalui surat itu, para dokter tersebut mengajak orang-orang itu untuk mengunjungi tempat perawatan Covid-19. Mereka bisa melihat bagaimana kesibukan para dokter. Atau bagaimana penderitaan orang-orang yang meregang nyawa.

Salah satu yang disurati itu adalah Oskar Kuchera, penampil televisi. Kepada 300 ribu follower di Instagram, Kuchera kembali menyuarakan keraguannya tentang keamanan vaksin.

Atau Yegor Beroyev, aktor yang mengkritik berbagai larangan kepada orang yang tidak divaksin. Kata Beroyev, itu sama seperti perlakuan Nazi kepada warga Yahudi. Demikian pula Konstantin Kinchev, penyanyi rock, yang tidak mau lagi tinggal di sebuah ’’kamp konsentrasi digital.’’

Sejak awal pandemi, sudah ada 9,4 orang Rusia yang terkena Covid-19. Mereka ada di peringkat kelima sejagat. Dan sudah ada 266 ribu warganya yang meninggal karena virus itu. (Doan Widhiandono)

SUNTIKAN VAKSIN SPUTNIK kepada seorang perempuan di Stadion Luzhniki, Moscow, pada 14 Juli. Satu dosis Sputnik seharga 1.300 rubel atau sekitar Rp 250 ribu.
(NATALIA KOLESNIKOVA-AFP)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: