Yoo Teo Susun Kepingan Lockdown Jadi Film

Yoo Teo Susun Kepingan Lockdown Jadi Film

TAHUN lalu, Yoo Teo ’’terkunci’’ di Antwerp, Belgia, saat sedang pandemi Covid-19 mulai menggila di Eropa. Ia tak bisa pulang ke Korea. Penerbangan dibatalkan. Perbatasan antarnegara ditutup.

Maka, Yoo Teo pun ’’terpenjara’’ selama 15 hari saat Belgia memberlakukan lockdown. Sebagian besar waktunya dihabiskan di hotel. Saat itulah ia merekam aktivitasnya sendiri. Mulai melamun di jendela, berjalan-jalan di sekitar hotel, menari-nari, atau merekam aktingnya ketika menjalani audisi daring.

’’Aku kesepian. Jauh dari kawan dan keluarga di Korea. Jadi, saya merekam diri sendiri biar tidak gila,’’ katanya seperti dikutip Korea Times kemarin.

Setibanya di Korea pada April 2020, Yoo seperti melupakan potongan adegan-adegan dalam video tersebut. ’’Baru pada Oktober 2020 saya tunjukkan ke beberapa orang. Rasanya malu banget,’’ kata aktor bernama asli Kim Chi-hun tersebut.

Tanggapannya positif. Kawan-kawannya menyarankan agar Yoo Teo mengambil beberapa adegan lagi di Korea. Setelah itu, semuanya dijahit menjadi sebuah film. Maka, lahirlah Log in Belgium.

Yoo Teo merasa film itu sangat menggugah. Sebab, di situ ia bisa melihat emosinya secara asli.

Di film itu, Yoo Teo menjadi aktor sekaligus sutradara. Ia harus berbicara tiga bahasa: Jerman, Inggris, dan Korea. ’’Inggris menyimbolkan masa kini, Jerman menggambarkan masa lalu, dan Korea perwujudan masa depan,’’ ucap aktor kelahiran 11 April 1981 tersebut.

Yoo lahir dan tumbuh di Cologne, Jerman. Pada umur 20 tahun, ia hijrah ke AS untuk belajar akting di Lee Strasberg Theatre and Film Institute, New York. Pada 2009, Yoo pindah ke Korea untuk mengejar karir di dunia perfilman. (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: