Vaksin Dosis Pertama Jatim Sudah 70 Persen

Vaksin Dosis Pertama  Jatim Sudah 70 Persen

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis capaian vaksinasi dosis pertama bisa tuntas Desember mendatang. Mengingat, cakupan vaksinasi Jatim bisa mencapai 11 juta dalam dua bulan terakhir.

”Jadi, kalau 10 juta semestinya bisa selesai perkiraan 24 Desember nanti,” ujarnyi saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Jatim di convention hall Grand City Mall, Surabaya, pada 15 November.

Dijelaskan, dalam waktu dua minggu, capaian dosis pertama meningkat. Dari 66,52 persen menjadi 70,29 persen. Bukan, tidak mustahil apabila target tuntas pada Desember.

Kini total ada 22.369.253 orang Jawa Timur yang sudah mendapat suntikan dosis pertama. Tinggal 9.456.953 orang lagi. Sedangkan capaian dosis kedua mencapai 47 persen atau setara 14.957.158 orang.

”Alhamdulillah, Jawa Timur sudah tembus vaksinasi dosis pertamanya,” kata Jubir Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril kemarin (28/11). Hingga kini, tercatat 20 kabupaten/kota yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen. Sedangkan 18 kabupaten/kota lainnya sudah melebihi 70 persen.

Bahkan, ada beberapa kabupaten/kota yang sudah mencapai lebih dari 100 persen. Di antaranya, Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Kota Kediri. ”Ada delapan daerah lain yang akan menyusul target 70 persen,” kata Jibril.

Capaian vaksinasi delapan daerah itu memang sudah di atas 60 persen. Di antaranya, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Trenggalek.

Ia minta seluruh warga Jawa Timur tidak memilih-milih jenis vaksin. Tujuannya, setiap daerah segera mencapai target vaksinasi. Dengan begitu, kekebalan kelompok di daerah tersebut segera terbentuk. Apalagi, ada potensi kerumunan yang bakal terjadi saat momen libur Natal dan tahun baru. ”Stok vaksin di setiap daerah juga aman. Jadi, mohon bagi yang belum vaksin silakan langsung vaksin,” pintanya.

Sementara itu, epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo meminta agar cakupan vaksinasi lansia juga harus diperhatikan. Sebab, para lansia tergolong kelompok yang rentan. Jadi, harus segera dimaksimalkan.

Saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama lansia di Jatim sudah mencapai 52,94 persen. Kebijakan PPKM menjadikan syarat cakupan minimal 60 persen agar daerah tersebut masuk level 1. Artinya, tinggal sedikit lagi. ”Itu juga tak kalah darurat. Tapi, ini capaian sudah bagus daripada sebelumnya. Hanya perlu ditingkatkan,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: