Sitala Terusik Pilihan Politik Sang Ayah
SITALA Wongkrachang sejatinya sudah siap debut bersama grup K-Pop H1-KEY. Mereka akan debut pada Januari mendatang. Tetapi, rencana besar itu terusik kabar soal ayah Sitala. Fans Korea minta agar Sitala dikeluarkan dari grup itu karena latar belakang politik sang ayah.
Ayah Sitala adalah Tua Saranyu, seorang aktor dan produser terkenal di Thailand. Nah, Saranyu dituding sebagai seorang royalis—pendukung keluarga kerajaan—dan mendukung kediktatoran militer. Bahkan, Saranyu pernah membuat film propaganda untuk itu.
Pada 2014, Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand merebut kekuasaan. Pemerintahan sipil dikudeta. Politik kembali tidak stabil. Aksi itu terus menumbuhkan gelombang protes yang terus menerus memanaskan suhu politik di Thailand.
Nah, yang bikin fans makin panas adalah komentar terbaru Sitala tentang ayahnya. Pada Selasa (1/12), artis yang berjuluk Luk Nang itu mengatakan bahwa sang ayah adalah panutannya.
"Sitala dan orang tuanya mendukung kediktatoran, yang telah menghancurkan impian hampir semua anak di negara ini," komentar salah satu warganet dari Thailand.
Yang lain menulis, "Sitala dan keluarganya terlibat dalam tuntutan militer untuk kudeta, yang harus diketahui semua orang.... Militer menghancurkan demokrasi dengan mengobrak-abrik konstitusi."
Pengikut K-pop di Korea terbagi atas kontroversi tersebut. Beberapa bersikeras Sitala tidak boleh disalahkan atas apa yang ayahnya lakukan. Yang lain mengatakan bahwa Grandline Group (GLG) harus mengeluarkan Sitala dari H1-KEY. (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: