Waspadai Gangguan Seksual di Usia Aktif

Waspadai Gangguan Seksual di Usia Aktif

INI survei teranyar National University Health System (NUHS) Singapura. Bahwa mayoritas perempuan di Singapura berusia paro baya dan aktif secara seksual ternyata mengalami disfungsi seks.

Penelitian yang ditulis oleh Channel News Asia itu dirilis pada Rabu (1/12). Sebelumnya, NUHS menyurvei 1.048 perempuan dari berbagai etnis—Tionghoa, Melayu, dan India—berusia 45-69 tahun. Mereka harus menjawab pertanyaan tentang kesehatan umum perempuan, fungsi fisik, kesehatan tulang, kesehatan reproduksi, masa menopause, dan kesehatan urogenital.

Berdasar survei tersebut, 57 persen perempuan ternyata aktif secara seksual. Namun, 70 persen dari yang aktif itu ternyata mengalami disfungsi seksual khas perempuan. Itu meliputi kurangnya minat atau gairah seksual, ketidakmampuan orgasme, hingga mengalami nyeri genital.

Studi itu juga menyoroti faktor risiko yang terkait dengan disfungsi seksual wanita. Termasuk di antaranya adalah kekeringan vagina, bertambahnya usia, status pasca-menopause, menstruasi, tidak melahirkan, gejala depresi yang lebih tinggi, indeks massa tubuh yang lebih rendah, dan kekuatan ’’cengkeraman’’ yang lebih lemah.

"Kekeringan vagina adalah faktor risiko terbesar disfungsi seksual wanita," kata Profesor Yong Eu Leong, yang memimpin penelitian.

Studi ini juga menunjukkan bahwa kekeringan vagina sedang hingga parah ternyata terkait erat dengan perempuan yang sudah mengalami menopause selama 10 tahun.

Studi itu juga menemukan bahwa terapi penggantian hormon bisa melindungi perempuan terhadap disfungsi seksual. Dan Prof Yong mengatakan bahwa pengobatan itu bisa mengurasi risiko disfungsi seksual sebesar 70 persen.

NUHS mengatakan bahwa penelitiannya didorong oleh kurangnya diskusi tentang masalah seksual di antara wanita Asia paruh baya. ’’Penyebabnya adadalah rasa malu, kepekaan agama, dan nilai-nilai Timur. Fungsi seksual wanita di Asia kurang dilaporkan, kurang dirawat, dan kurang dipelajari,” kata Prof Yong. (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: