Surabaya Wakili Indonesia di Kejuaraan Barongsai Dunia

Surabaya Wakili Indonesia di Kejuaraan  Barongsai Dunia

INDONESIA menjadi peserta dalam kejuaraan dunia barongsai yang diadakan International Dragon and Lion Dance Federation (IDLF). Tim Indonesia diwakili oleh Persatuan seni olahraga barongsai Indonesia (Persobarin) Surabaya. Sabtu (4/12) mereka tampil di Lenmarc Mall, Surabaya, untuk dinilai secara online oleh tim juri yang berada di Beijing, Tiongkok.

Event akbar ini biasanya dilakukan setiap tiga tahun sekali. Tahun ini dilaksanakan secara online karena alasan pandemi.

"Dulu, sebelum ada pandemi Covid-19, tuan rumah pertandingan ini berpindah-pindah negara. Indonesia pernah menjadi tuan rumah pada 2006. Dilakukan di Surabaya," kata Ketua Harian Persobarin Surabaya Candra Wurianto Woo, kepada Harian Disway, Minggu (5/12).

"Kalau daring seperti ini memang tidak bisa semua dilakukan bersamaan. Karena, setiap negara waktunya berbeda," bebernya.

KETUA UMUM Persobarin Dahlan Iskan mengangkat barongsai saat berfoto dengan pengurus PErsobarin dan pemain barongsai. (Foto: Persobarin Surabaya)

Persobarin Surabaya menurunkan satu tim yang terdiri dari 10 orang. Dua orang bermain sebagai barongsai. Enam orang menjadi pemain musik. Dua sisanya adalah pelatih dan manajer tim. Ketua Umum Persobarin Dahlan Iskan hadir dalam menyaksikan perlombaan itu.

Ada dua kategori yang ditandingkan. Yaitu tongga (menggunakan tongkat) dan tradisional. Setiap kategori, memiliki cerita tersendiri. Tim juga bebas menentukan cerita yang akan disuguhkan dalam pertandingan tingkat internasional itu.

Persobarin Surabaya sudah puluhan kali mengikuti pertandingan serupa. Pada 2006, menjadi juara dalam kompetisi yang sama di Malaysia. "Setiap pertandingan kami selalu membawa pulang medali," ungkapnya.  Untuk kompetisi kemarin, pengumuman pemenang menunggu setelah semua negara tampil.

Pelatih tim barongsai Presobarin Tjokro Pontjoharyo mengatakan, persiapan untuk perlombaan hanya sebentar. Sebab, waktu pelaksanaan selalu berubah-ubah. Ia optimistis timnya sebagai perwakilan dari Indonesia mendapat hasil terbaik.

"Kalau saya lihat, kesulitan yang berhasil dilakukan totalnya 11 (kategori Tongga). Jadi, sudah melebihi angka maksimalnya. Jadi poinnya pasti sudah mendapat poin dua," bebernya. (Michael Fredy Yacob)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: