One Ordinary Day: Drama Hukum Kim Soo-hyun yang Tidak Punya Cacat
Diadaptasi dari serial BBC, Criminal Justice, One Ordinary Day tampil eksplosif. Dari empat episode yang sudah tayang, terlihat jelas bahwa drama ini ditulis dengan sangat baik. Plotnya rapi, pace-nya rapat. Tidak bertele-tele. Sinematografinya setara film. Dan akting kedua bintangnya, tak perlu ditanya lagi. Top notch!
HARI itu benar-benar biasa saja buat Kim Hyun-soo (Kim Soo-hyun). Mahasiswa tingkat dua itu agak telat ikut tes bahasa Inggris. Di lorong, ia bertemu teman-temannya. Diajak menginap di sebuah vila—tepatnya diajak patungan—seusai kuliah. Hyun-soo menolak. Karena ada tugas kelompok.
Hyun-soo pulang ke rumah orang tuanya yang sederhana. Ayahnya adalah pengemudi taksi. Ibunya bekerja di rumah. Adik perempuannya masih SMA. Malam itu, sang ayah absen menarik taksi. Agak tidak enak badan. Hyun-soo pamit hendak mengerjakan tugas di rumah temannya.
Eh, ketika ia membuka grup percakapan kelompok, tenggat tugas mereka diundur. Hyun-soo benar-benar mahasiswa biasa. Ia bukan anak ambisius yang terobsesi nugas. Ketika deadline tugas dilonggarkan, ia langsung kepingin gabung dengan teman-temannya di vila. ’’Kamu naik taksi saja. Biar cepat. Daripada kita keburu mentas,’’ saran salah seorang temannya.
Hyun-soo tergoda. Namun—sekali lagi—ia mahasiswa biasa. Bukan mahasiswa dengan privilege. Ia tidak punya banyak uang. Tapi kemudian ia punya ide. Karena ayahnya tidak narik, ia mengambil kunci taksi sang ayah. Lalu pergi menggunakan taksi tersebut.
Hyun-soo tidak tahu cara mematikan tanda ’’KOSONG’’ di taksinya. Sehingga ia banyak dicegat calon penumpang. Di lampu merah, seorang perempuan tanpa permisi nyelonong begitu saja ke jok belakang taksi. Hyun-soo berkali-kali menegaskan bahwa ia tidak sedang beroperasi. Namun, si cewek bersikeras minta diantar ke tepi Sungai Han.
Hyun-soo mau-mau saja ketika cewek itu menyuruhnya membeli bir dan rokok. Juga menemani si cewek duduk-duduk di pinggiran Sungai Han. Ketika si cewek menyuruhnya mengemut ekstasi, Hyun-soo juga menurut. Hingga mereka pulang bersama ke rumah cewek tersebut. Mereka melanjutkan acara mabuk di meja dapur. Lantas bercinta.
Dini hari, Hyun-soo terbangun di sofa lantai bawah. Ia naik ke kamar si cewek untuk berpamitan. Ternyata, si cewek sudah tak bernyawa. Ditikam sampai mati. Tiga belas kali. Hyun-soo lari ketakutan. Apes, ia tertangkap operasi narkoba. Hanya disangka mabuk, Hyun-soo malah ketahuan sebagai orang yang berada di TKP pembunuhan.
Pace Cepat, Tanpa Plot Hole
Seluruh plot di atas sudah tereksekusi dalam setengah jam pertama One Ordinary Day. Naskah yang ditulis Kwon Soon-kyu tidak bertele-tele. Pace-nya cepat, tapi kita tidak merasa ada cerita yang terlewat. Backstory Kim Hyun-soo dijelaskan sekilas, namun efektif. Pengacara Shin Joong-han (diperankan dengan keren oleh aktor watak Cha Seung-won) juga cukup mendapat latar belakang.
Oh ya, ketika ditahan di kantor polisi, Hyun-soo didatangi Shin Joong-han. Pengacara kelas tiga yang penampilannya nyentrik. Dagunya tak dicukur. Rambut berminyaknya dicepol asal-asalan. Ia selalu mengenakan sandal, karena kakinya sakit eksim. Ia biasa menangani kasus-kasus remeh seperti penipuan atau pencopetan. Tarifnya murah. Tapi ia selalu membawa mesin EDC buat menggesek kartu kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: