Vaksinasi Perdana, Jatim Suntik 1.064 Siswa Usia 6–11 Tahun

Vaksinasi Perdana, Jatim Suntik 1.064 Siswa Usia 6–11 Tahun

JAWA TIMUR mulai menggelar vaksinasi anak usia 6–11 tahun hari ini. Kali pertama digelar di dua tempat. Yaitu, SDN Kaliasin 1 Surabaya yang diikuti 764 siswa dan Kantor Kecamatan Ngawi 300 siswa.

Vaksinasi anak bakal dilakukan secara bergilir. Sebab, jumlah anak usia 6–11 tahun di Jatim sebanyak 2.048.628. Beberapa tempat lain bakal menyusul dalam waktu dekat. Di antaranya, Kabupaten Pacitan, Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Sidoarjo. Juga, 14 kabupaten/kota yang telah berhasil mencapai PPKM level 1.

Sementara itu, 18 kabupaten/kota lainnya yang masih menjalani PPKM level 2 dan 3 belum bisa menggelar vaksinasi anak. Sebab, capaian vaksinasi umum dan lansia belum memenuhi target.

Penyelenggaraan vaksinasi itu merupakan instruksi langsung presiden. Setelah mendapat rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Dan sudah ditetapkan melalui Instruksi Mendagri No 67 Tahun 2021.

”Secara nasional, ada 11 provinsi yang sudah boleh menggelar vaksinasi anak, termasuk Jatim,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kemarin (14/12). Provinsi lainnya adalah Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Dia minta vaksinasi anak itu dipercepat. Diluaskan ke sekolah-sekolah setiap daerah. Tujuannya, kekebalan komunal makin menguat. Juga, menyentuh semua kalangan.

Dengan demikian, pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera dilakukan serentak untuk semua jenjang sekolah. Mengingat, banyak siswa yang lebih senang PTM daripada daring. ”Semoga segera digelar meski bertahap dan terbatas. Karena itu, ayo vaksin,” katanyi.

Para orang tua harus menyiapkan anak-anak untuk ikut vaksinasi. Sebab, ada beberapa persyaratan khusus. Juga, beberapa kriteria bagi anak-anak yang belum bisa mendapatkan vaksin. Misalnya, defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit sindrom guillain barre, mielitis transversa, dan acute demyelinating encephalomyelitis.

Termasuk anak-anak penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, anak yang sedang mengalami demam 37,50 derajat Celsius atau lebih, dan anak yang baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

Anak-anak yang sedang dalam masa pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan juga tak boleh divaksin. Juga, anak-anak yang punya hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit-penyakit kronis atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.

Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, anak-anak akan disuntik vaksin buatan Sinovac. Dilakukan dua kali dengan interval minimal 28 hari. ”Seperti orang dewasa juga. Penyuntikan melalui suntikan intramuskular di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mililiter,” tegasnya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi anak akan dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan. Misalnya, puskesmas, rumah sakit, atau bisa juga membuka sentra pelayanan vaksinasi di sekolah atau satuan pendidikan lainnya. (Mohamad Nur Khotib)


https://www.loket.com/event/disway-business-forum-economic-outlook-2022_9b9Y4

https://bit.ly/3Eb2Rhk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: