Armudji Jajal Tesla
POPULASI kendaraan listrik Surabaya bakal meningkat tahun depan. Hyundai sudah mempromosikan Kona Electric. Dealer resmi Tesla juga sudah diresmikan 11 Desember lalu.
Wakil Wali Kota Surabaya Armudji mendatangi dealer kedua Tesla di Indonesia itu Rabu (15/12). Pemilik Perfection Autogallery Roy Adidharma mengajak Armudji berkeliling di kawasan Persegi Delapan Satelit dengan Tesla Model 3. ”Ini apa saja fitur-fiturnya,” tanya Armudji, lalu masuk ke mobil.
Roy menerangkan, Tesla punya sistem autopilot. Namun, tidak berarti Tesla bisa dikendarai penuh tanpa kendali sopir.
Ia menunjukkan kamera dan sensor yang ada di bagian depan mobil. Sensornya akan mengenali markah jalan. Dalam markah lurus seperti di tol, mobil akan memosisikan dirinya tepat di tengah jalur. Mobil juga bisa menempatkan posisi ideal saat berbelok.
Ada layar 15 inci di dashboard mobil yang menarik perhatian Armudji. Ia mencoba Tesla Arcade. Game balapan itu bisa dikontrol pakai setir mobil.
Setelah menjelaskan fitur-fitur itu, Armudji langsung diajak test drive. Roy menjajal kemampuan akselerasi mobil Tesla seharga Rp 1,5 miliar itu. Mobil mampu mencapai kecepatan 100 kilometer per jam dalam waktu 5 detik. ”Kalau seri S seperti punya Pak Dahlan Iskan malah cuma butuh 2,5 detik,” ujar Roy.
Armudji yang jarang mengebut cukup kaget dengan kemampuan akselerasi Tesla dari seri yang paling terjangkau itu. Ia juga tertarik dengan kecanggihan Tesla yang tidak dimiliki mobil listrik lainnya. Menurutnya, Surabaya butuh lebih banyak kendaraan listrik. Itu perlu untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan berbahan bakar bensin.
Pemkot sudah mencoba mendukung kampanye kendaraan listrik. Tahun lalu dua sepeda motor listrik Gesits buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sudah dimiliki pemkot. Sepeda warna merah itu sempat dipakai eks Wali Kota Tri Rismaharini keliling kampung. ”Masih ada dua unit di kantor,” ujar politikus PDIP itu.
Armudji mengatakan, ada rencana pengadaan sepeda motor listrik yang lebih besar. Namun, pemkot masih menata anggaran keuangannya.
Dua tahun terakhir pemkot harus berhemat. Bahkan, belanja penting pompa banjir dicoret karena duitnya dipakai untuk penanganan Covid-19. ”Untuk 2022 belum ada pengadaan. Kalau ekonomi membaik, bisa kita usulkan saat perubahan APBD,” kata mantan ketua DPRD Surabaya itu. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: