Ada Delapan Kasus Omicron di Indonesia, Segerakan Vaksin Dosis Ketiga

Ada Delapan Kasus Omicron di Indonesia, Segerakan Vaksin Dosis Ketiga

HASIL whole genome sequencing (WGS) terhadap 10 pasien di RSDC Wisma Atlet keluar pada Rabu (22/12). Tiga pasien itu dinyatakan terkonfirmasi positif Omicron. Hingga kini total ada 8 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Wiweko mengatakan, 3 kasus tambahan tersebut sama dengan 5 kasus lainnya. Semuanya merupakan kasus impor.

”Tiga orang itu pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Kongo dan Malaysia,” katanyi. Mereka adalah pekerja migran. Itu menunjukkan bahwa semua kasus terjadi di Wisma Atlet. Saat ini mereka masih dalam masa karantina.

Menurut Nadia, temuan kasus Omicron di Wisma Atlet merupakan hal yang baik. Artinya, Omicron bisa terdeteksi lebih dini. Pencegahan pun bisa segera dilakukan sehingga tidak sampai menyebar ke luar. ”Kita tangkal di karantina dan sampai saat ini belum ada yang menyebar,” ungkapnyi.

Namun, masih diperlukan penguatan-penguatan. Terutama skrining di pintu masuk internasional. Baik jalur darat, laut, maupun udara. Kemenkes terus memperkuat kegiatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS. Terutama bagi warga yang datang dari luar negeri.

Epidemiolog Windhu Purnomo menyatakan bahwa semua pasien Omicron di Indonesia tidak mengalami gejala berat. Tujuh pasien di antaranya tidak bergejala. Sedangkan satu pasien bergejala ringan seperti flu.

Meski demikian, ia menduga telah terjadi transmisi lokal. Sebab, orang-orang yang menjalani karantina maupun isolasi sejak 27 November hingga 7 Desember sudah dipulangkan. Padahal, sangat mungkin mereka tertular oleh pembawa Omicron pertama di Wisma Atlet.

Untuk itu, Windhu menyarankan sebaiknya upaya 3T benar-benar dimasifkan. Fokus di wilayah-wilayah perbatasan. Testing harus diperbanyak. ”Makin banyak yang terdeteksi makin cepat penanganannya,” ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pakar Satgas Covid-19 Jatim Dwi Agung Wahyu Widodo mengungkapkan bahwa varian Omicron punya daya tular lebih cepat daripada varian Covid-19 lainnya. Itu terbukti dengan banyaknya kasus yang terjadi dalam waktu singkat. Bahkan, kini terbanyak di Inggris, mencapai 25 ribu kasus.

”Itu yang harus diwaspadai. Jangan sampai lengah seperti berhadapan dengan Delta,” katanya. Salah satu cara pencegahannya adalah percepatan vaksinasi. Bahkan, ia menyarankan agar dosis ketiga harus segera disuntikkan ke masyarakat.

Meski, yang perlu diingat adalah orang yang divaksin tidak berarti kebal terhadap virus. Hanya, ketika terpapar tidak akan mengalami gejala berat. Namun, saat ini belum ada kepastian jenis vaksin untuk suntikan dosis ketiga. ”Belum ada rumusan mau pakai vaksin apa. Kita tunggu saja nanti,” jelasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: