Nuansa Hari Ibu di Festival Ronde
Hingga saat ini setiap hari Tangcik dan penghayatan terhadap legenda tersebut, masyarakat merayakannya dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga di rumah untuk makan ronde.
“Pertama-tama, sajian ronde diberikan kepada ibu. Satu mangkuk berisi dua bulatan ronde,” ungkapnya. Sesuai dengan dua bulatan ronde yang diberikan dua pemuda untuk menggantikan mata ibunya. Sebagai simbol bakti seorang anak.
Kemudian mangkuk-mangkuk ronde itu dibagi-bagikan pada seluruh anggota keluarga, dengan jumlah bulatan yang sesuai dengan jumlah umur tiap individu.
“Misalnya, umur saya 56 tahun. Saya mendapat ronde besar 5 butir, dan ronde kecil 6 butir,” terangnya. Kemudian ditambah dengan satu ronde lagi. Jadi perlambang dalam satu mangkuk adalah 57 ronde. Penambahan itu dengan harapan agar yang bersangkutan dikaruniai panjang umur, sehingga tetap dapat menikmati tahun depan.
Hanadi juga menjelaskan tentang 5 air yang dipersembahkan ibu kepada anaknya, sebagai tanda cinta kasih. Yakni, air ketuban saat ibu mengandung, air darah saat ibu melahirkan, air susu saat ibu menyusui, air keringat saat ibu merawat anaknya, serta air mata ketika sang ibu mendoakan putranya. “Maka sesuai dengan pepatah bahwa surga di bawah telapak kaki ibu. Karena lima air itulah yang diletakkan Tuhan di bawah kakinya,” katanya. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: