Skrining Kesehatan Ketat di GKI Diponegoro

Skrining Kesehatan Ketat di GKI Diponegoro

Sang pendeta memberi contoh keteladanan Yesus yang tak pernah membeda-bedakan umat manusia. Kemudian dalam rangka Natal, ia mengutip Injil Lukas 2:8-14. Tentang kelahiran bayi Yesus dan penampakan roh kudus pada tiga orang penggembala.

Dan inilah tandanya bagimu: kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Begitulah potongan Injil Lukas tersebut, mengungkapkan pesan yang dibawa para malaikat pada para gembala tersebut.

Pendeta Robert Setyo memimpin kebaktian malam Natal di Gereka Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro.
(Foto: Eko Suswantoro-Harian Disway)

Pendeta Robert menariknya dalam konteks masa kini. Jika dulu orang terhambat untuk berkomunikasi, sekarang bisa menggunakan beragam aplikasi yang menghubungkan tiap individu yang saling berjauhan. “Sama. Penampakan malaikat seperti halnya saat kita streaming. Lalu para malaikat itu menghilang, seperti saat kita mematikan aplikasi tersebut. Para gembala melihatnya dan percaya,” ungkapnya.

Keajaiban surgawi memberi pengalaman spiritual yang sangat nyata, sehingga membuat ketiga gembala tersebut berjalan jauh demi mencari bayi Yesus yang terbungkus dengan lampin di dalam palungan.

Ketika lagu Malam Kudus dinyanyikan, lampu ruangan dimatikan. Para jemaat membawa lilin elektrik di tangan mereka masing-masing. Suasana menjadi hikmat dan sakral. Pada akhir peribadatan, tiap orang mengatupkan tangan dan mengucapkan “Selamat Natal” satu sama lain.

Kebaktian malam Natal di GKI tersebut juga digelar secara live streaming. Para jemaat dapat khusyuk memperingatinya di rumah. “Semoga semangat Natal kali ini memupuk persaudaraan di antara manusia,” ucap Jefta. (Guruh Dimas Nugraha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: