Gus Yahya dan Sandal Tertukar
SETELAH Subuh (24/12), semua perhatian muktamirin tertuju pada papan penghitungan suara calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) di Gedung Serbaguna Universitas Lampung. Perolehan suara KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siroj masih dihitung. Jutaan pasang mata juga menyaksikan secara live melalui YouTube.
Tiba-tiba ada pengumuman ”sangat penting”. ”Darurat”. Ditujukan kepada para kiai yang baru saja menunaikan salat Subuh di dekat lokasi penghitungan suara. ”Barangkali para kiai yang tadi salat Subuh di sebelah kiri, ada sandal yang tertukar,” ujar panitia bagian pengumuman itu.
Suasana sejenak gaduh. Para kiai langsung menengok sandal mereka masing-masing. Jangan-jangan kiri semua. Atau kanan semua. Tidak diketahui merek sandal yang tertukar tersebut. Tapi, diduga merek Lily. Sandal khas yang banyak dipakai para kiai di pesantren.
Sampai tiga hari, pembahasan tentang sandal tertukar itu masih seru di media sosial. Komentarnya beragam. Semua lucu-lucu.
”Siapa berani goshob sandal kiai. Kualat, lho.”
”Kalau yang goshob sandal kiai juga kiai, ya gak bisa kualat.”
”Banser, tolong awasi yang datang pakai Swallow!”
Masih banyak lagi komentar kreatif yang membuat Jumat pagi itu menjadi ceria.
Goshob adalah memakai barang orang lain tanpa izin pemiliknya. Kasus goshob sandal sangat sering terjadi di pesantren. Sebagian besar santri pernah mengalami. Baik sebagai pelaku maupun korban. Saya pun pernah mengalami saat ikut Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, tiga tahun lalu. Sandal jepit saya sudah saya pisahkan. Berjarak 10 meter. Setelah salat Magrib, sandal yang sudah diceraikan itu tetap saja kena goshob. he..he...he...
Sampai tulisan ini dibuat, belum diketahui nasib sandal yang tertukar di arena muktamar tersebut. Biarlah menjadi misteri selamanya. Cerita sandal yang tertukar menjadi oleh-oleh yang membahagiakan bagi muktamirin dan para penggembira.
Mereka akan pulang membawa cerita itu dalam versi mereka masing-masing. Ada pula para penggembira yang menambahkan cerita tentang korek api yang tertukar di luar arena muktamar. Juga, peci yang tertukar. Serba-serbi muktamar NU begitu beragam dan berkesan.
Sorotan bahwa muktamar NU ricuh, tegang, sirna sudah dengan adanya peristiwa sandal tertukar. Gegeran jadi ger-ger-an terbukti. Itulah NU. Selalu punya cara menyelesaikan masalahnya. Bisa jadi misteri sandal yang tertukar merupakan campur tangan Allah dalam Muktamar Ke-34 NU.
Muktamar di Lampung telah memilih KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum PB NU periode 2021–2026. Gus Yahya –sapaan Yahya C. Staquf– merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Saat penunjukan Yaqut sebagai menteri agama tahun lalu, juga sempat diwarnai isu tertukar.
Berembus isu bahwa sebenarnya yang ditunjuk sebagai menteri agama adalah Gus Yahya, bukan Gus Yaqut. Namun, staf kepresidenan yang ditugasi menghubungi Gus Yahya keliru menelepon Gus Yaqut. Menteri yang tertukar. Tapi, itu sebatas isu yang tidak jelas sumbernya. Jadi, jangan dipercaya. Biarkan menjadi misteri. Sekadar untuk menunjukkan, Gus Yahya selalu dekat dengan isu ”tertukar”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: