Vaksinasi Dosis Ketiga Berbayar , Omicron Tambah 21 Orang

Vaksinasi Dosis Ketiga Berbayar , Omicron Tambah 21 Orang

KASUS Omicron terus bertambah.  Kemarin (29/12) sebanyak 21 orang dinyatakan terkonfirmasi positif varian B.1.1.529 itu. Paling banyak datang dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Turki. Bahkan, lima di antaranya merupakan WNA. Dua di antara WNA itu merupakan pegawai di kedutaan salah satu negara di Eropa.

”Yang WNA belum teridentifikasi kewarganegaraannya. Sisanya, 16 orang WNI biasa,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Wiweko saat dihubungi kemarin. Kini total ada 68 pasien Omicron.

Perinciannya, lima orang merupakan warga negara asing yang sedang berkunjung ke Indonesia. Sedangkan 63 pasien lainnya merupakan warga negara Indonesia. Dari jumlah itu, 61 orang WNI merupakan pelaku perjalanan internasional.

”Dua pasien lainnya bukan pelaku perjalanan luar negeri,” kata Nadia. Dua orang itu terpapar di dalam negeri. Pasien pertama merupakan petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet. Pria berinisial N itu menjadi kasus pertama Omicron di Indonesia pada 15 Desember lalu.

Pasien kedua pria berusia 37 tahun asal Medan. Ia merupakan pasien pertama transmisi lokal. Terpapar saat berkunjung ke Jakarta pada 9 Desember.

Artinya, kasus Omicron di Indonesia paling banyak disebabkan kasus impor. Yakni, dibawa para pelaku perjalanan internasional. Untuk itu, Nadia berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan kunjungan ke luar negeri. Hingga kondisi benar-benar aman.

Sejauh ini pengetatan di pintu masuk negara terus ditingkatkan. Terutama di perbatasan laut dan darat. Sebab, dua jalur itu berisiko 10 kali lebih tinggi ketimbang jalur udara. ”Kesadaran diri untuk menahan bepergian sangat diperlukan di saat seperti ini,” kata Nadia.

Satgas Gabungan Covid-19 Jatim pun bersiap mengantisipasi masuknya Omicron. Apalagi, Bandara Juanda mulai menerima penumpang internasional pada 2 Januari nanti. Baik para pekerja migran maupun kunjungan biasa.

Saat ini kesiapan sarana dan prasarana tempat karantina dan isolasi telah disediakan di tiga tempat. Yakni, Asrama Haji Sukolilo dengan kapasitas 964 bed, LPMP Ketintang dengan kapasitas 160 bed, dan Balai Diklat Kemenag Jatim dengan kapasitas 132 bed. ”Total bed yang disediakan 1.256 unit,” ujar Plh Pemprov Jatim Heru Tjahjono.

Ditambah lagi RS darurat di BPWS Bangkalan dan Asrama Marinir Surabaya yang tengah disiapkan. Bagi yang isolasi mandiri, PMI menyiapkan 6 hotel dengan kapasitas 530 bed untuk pekerja migran. Dan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 bed bagi non pekerja migran.

Epidemiolog Windhu Purnomo meminta masyarakat agar disiplin terhadap protokol kesehatan. Sebab, telah terjadi transmisi lokal Omicron. Bahkan, kata Windhu, sejak kali pertama kasus Omicron terdeteksi di Indonesia.

Artinya, penularan bakal terjadi lebih cepat. Apalagi, Omicron itu punya daya tular lima kali lebih tinggi ketimbang varian lainnya. Namun, Windhu menyarankan masyarakat supaya tidak panik.

Menurutnya, varian apa pun bukanlah masalah. Karena masih satu rumpun Covid-19. Cara penularannya masih sama. ”Sudah, sekarang yang penting pencegahannya. Kita saling jaga agar tidak tertular dan menulari,” jelasnya.

Pembatasan mobilitas masyarakat masih perlu dilakukan. Itu merupakan faktor penting untuk menurunkan angka penularan. Virus tidak akan menular jika inangnya tidak menemukan tempat baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: