Pernah Punya Alun-Alun Lor dan Kidul
Surabaya memiliki keraton saat era Sultan Agung berkuasa atas Kerajaan Mataram Islam. Letaknya di area Kramat Gantung atau Kampung Kepatihan Bubutan.
Alun-alun utara paling besar. Lengkap dengan masjid agung, keraton, dan pasar. Ada juga pohon beringin yang diletakkan tepat di tengah lapangan.
Pada 1800-an Belanda melakukan pemugaran. Masjid agung dibongkar paksa. Peristiwa itu mendapat perlawanan dari para kiai.
Salah satunya, Mbah Sedo Masjid yang makamnya ada di selatan Tugu Pahlawan. Untuk meredam kemarahan umat Islam, Belanda membangunkan Masjid Kemayoran yang masih bertahan sampai sekarang.
Seiring berkembangnya zaman, alun-alun lor mulai sirna. Sehingga sampai sekarang banyak yang tidak menyadari keberadaannya.
Sementara di sisi selatan terdapat Alun-Alun Contong yang lebih rindang. Ada pohon yang mengelilinginya. Plus pohon beringin di tengahnya. Namun, fungsinya lebih pada tempat kuda para raja keraton.
Nama Alun-Alun Contong masih dipertahankan sampai sekarang. Wujudnya berupa taman berbentuk segi tiga. Lokasinya menjadi titik pertemuan antara Jalan Pahlawan dan Jalan Baliwerti. Ada kawasan Kampung Keraton, Carikan, Tumenggungan, dan Kepatihan di wilayah yang masuk Kecamatan Bubutan.
Pernah ada monumen putih tepat di tengah alun-alun selatan. Tetenger itu dibangun untuk menghargai warga berkebangsaan Jerman bernama G. Von Bultzingslowen atas jasa-jasanya sebagai relawan Palang Merah saat perang Aceh tahun 1873-1874. Namun kini monumen tersebut sudah tidak ada.
Sebagai gantinya, pemerintah membangun patung perjuangan 10 November. Monumen itu berbentuk seorang pejuang yang mengenakan ikat kepala, berselempang sarung sambil membawa bambu runcing. Ada granat nanas terikat di bagian pinggang.
Nasib Alun-Alun Contong memang lebih mujur karena namanya dipertahankan sampai sekarang. Bahkan sampai jadi nama kelurahan.
Rencananya Komunitas Begandring akan mengadakan diskusi terkait polemik penamaan Alun-Alun Surabaya hari ini. Mudah-mudahan ada perwakilan pemkot yang hadir. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: